Review : Zuri Express Hotel Palembang
Zuri Express Hotel Palembang
Haiii!
Ga sabar pengen cerita-cerita tentang Ziqri Balek Kampung. Highlightnya sih buat ngeaqiqahkan Ziqri di Muara Dua, OKU Selatan tempat kelahiran Omama. Tapi yang akan diulas terlebih dahulu malah hotel tempat menginap di Palembang sewaktu transit sebelum kembali ke Batam.
Baca juga : Tasyakuran Aqiqah Ziqri
Jadi ceritanya, setelah bertahun-tahun mudik ke Palembang, entah kenapa kami sekeluarga merasa kurang sreg dengan hotel-hotel yang pernah diinapi. Dari yang lowbugdet sampai yang berbintangpun rata-rata mengecewakan dari segi kebersihan dan perawatan hotelnya. Terlebih lagi kami terbiasa dengan hotel di Batam yang menyediakan banyak pilihan sesuai dengan bugdet kita rate-nya. Kali ini dengan 4 orang anggota, rasanya mengambil satu kamar menjadi kurang leluasa, harus mengambil dua kamar dengan harga yang reasonable.
Saya memesan secara online dengan membandingkan 2 situs pemesanan tiket yang saya sudah menjadi membernya. Prosesnya agak lama, melebihi bila saya booking hotel untuk di Singapura. Karena hotel-hotel yang sesuai kantong, tidak diapprove olek WakNga saya yang lebih menguasai Palembang dengan alasan jauh dari pusat kota. Sedangkan hotel-hotel yang berada di pusat kota, rata-rata adalah hotel lama, jadi sesuai dugaan, review akan kebersihannya kurang baik. Akhirnya saya dan ibu ngotot, biar agak jauh tetapi sesuai standar kenyamanan kami karena toh kami akan mengandalkan taksi, bukan kendaraan umum. Akhirnya pilihan mengerucut menjadi 2 yaitu Emilia Hotel by Amrazing yang saya dapat di Agoda dot com seharga Rp 600.000,- an lah nettnya dan Zuri Express yang di Traveloka dengan harga nett Rp 350.000,- untuk kamar double. Setelah saya tunjukkan foto-fotonya, ibu malah memilih Zuri Express dengan pertimbangan harga lebih murah walau fasilitas minimalis karena kami juga tidak akan memanfaatkan fasilitas tambahan seperti kolam renang dan fitness centre. Selain itu manajemennya juga sama dengan Hotel Grand Zuri dan Premiere yang terkenal cukup baik reviewnya.
Review : Zuri Express Hotel Palembang
Alhamdulillah ternyata pilihan kami tidak mengecewakan, seusai ekspektasi budget hotel. Dari luar, hotel terlihat eye-catchy dengan warna-warni yang bright dan gonjreng. Bangunan juga terlihat relatif baru. (Info dari supir taksi yang kami tumpangi, baru bediri sebelum PON Nasional Palembang, berarti sekitar 2004).
Suasana lobby yang minimalis, ada ayunan bulat yang lucunya ada tulisan "Max 80 kg" untungnya ayah + Ziqri ga nyampe segitu karena Ziqri ga berani duduk sendiri. ;) |
Point plus dari saya pertama, bellboy sigap dan tanggap mengangkut barang-barang kami dari mobil travel. Penjaga meja resepsionist pun cepat dalam proses check-in. Saya tinggal menyebutkan nama dan sudah booking via traveloka, langsung diproses. Selanjutnya saya memang menunjukkan voucher hotel di layar smartphone, tapi menurut saya ini adalah gesture yang baik dari seorang frontliner.
Kamar yang saya book adalah kamar double, saya memesan dua kali karena keteledoran pribadi, tapi membawa berkah. Karena ternyata di kamar yang saya booking kedua, saya mendapat kamar double dengan sarapan seharga kamar pertama yang tanpa sarapan. Point plus lain, kita dapat memilih ingin mengambil kamar di lantai smooking (2 dan 3) atau non-smooking (5). Saya juga langsung meminjam strikaan di resepsionist, karena berpengalaman meminjam melalui telefon ke bagian laundry hotel agak lama prosenya.
Kamarnya minimalis tapi cukup, terang dan bersih. Ranjangnya ukuran queen, Tv di tempel di dinding dan lemari diganti rak gantung sederhana, tapi ga ke foto. |
Menjanya minimalis tanpa minibar tetapi dilorong tiap lantai disediakan dispenser dengan air panas. Setrikaan yang saya pinjam langsung diantar dalam 5 menit. |
Kloset duduk dengan gantungan handuk tepat disamping kirinya.. agak ngeri jatuh handuknya, langsung basah kena air bekas toilet. Hiks. |
Anak bujang langsng minta duduk sambil nyemilin puding |
Sebelum naik ke kamar saya menyempatkan diri ke Mammee Bakery yang letaknya di belakang gedung hotel. Nama-nama roti yang saya beli keburu lupa karena langsung ludes disantap, yang jelas enak-enak semua. Range harganya memang lebih mahal dari bakery di Batam dan Tanjung Balai Karimun, harga satu roti diatas Rp 8.500,-, puding cup Rp 3.500,- dan sekotak rujak segar Rp 22.500,-. Mereka juga menyediakan aneka cake, pastry, bahkan oleh-oleh khas Palembang. Sepertinya Mammee ini adalah salah satu bakery dan coffeshop terbaik di Palembang, karena punya banyak outlet dan pada saat saya datang, pengunjung lain memenuhi ruangannya yang cozy dan comfy.
Balik lagi ke hotel, di hotel inipun disediakan minimarket yang isinya snack dan beberapa oleh-oleh khas Palembang. Lumayan lengkap karena ada songket otentik yang harganya jutaan rupiah sampai gantungan kunci bermotif songket. Di sini saya sempat membeli oleh-oleh untuk sepupu ayahnya Ziqri.
Selain itu juga ada restoran Brasserie yang terletak dibagian depan hotel. Restoran ini menyediakan layanan antar ke kamar dan alamat di seputaran Palembang kota dengan jam order terakhir 22.30 WIB. Harganya very reasonable alias murah menurut saya untuk menu dapur hotel bintang dua sekalipun.
Suasana restoran yang juga menjadi tempat sarapan pagi. Dibaliknya adalah minimarket. |
Langsung menyerbu nasi goreng ala Thai pesanan ayah, rasanya lumayan yummy |
Price listnya |
Sorenya saya memesan nasi goreng ala Thai untuk ayahnya Ziqri, sup tomyam dan jus mentimun untuk omama dan sup jagung untuk saya sendiri, tentunya plus nasi. Yang membuat agak repot, di kamar tidak disediakan pesawat telefon, jadi saya harus memesan melalui telefon yang ada di depan lift. Menu makanan juga dapat dipilih, disajikan dalam bentuk take away atau disajikan lengkap dengan peralatan makan. Order juga cepat selesai, sudah diantar ke kamar hanya 10 menitan saja.
Malamnya saya sempat memanfaatkan mobil dari hotel. Jadi sistemnya kerjasama, mobil dan supir mobil carteran yang berlangganan cukup membayar fee ke hotelse tiap mendapat order. Jadi mobilnya tidak ada sticker hotel sama sekali. Malam itu kami diantar dengan mobil honda mobilio baru dengan tarif Rp 60.000,- untuk sekali antar ke mall-mall di Palembang atau jembatan ampera.
Selama menginap suasana hotel cukup tenang. Saya tidak minta dibangunkan ke receptionist karena yakin akan terbangun sendiri. Keesokkan harinya saya, omama dan Ziqri sarapan ke restoran dengan menu standar hanya ada spesial makanan lokalnya yaitu Laksan (empek-empek yang dimakan dengan kuah santan). Rasanya overall was good.
Narsis dulu, menunya? Bihun lagiii |
Menu sarapan,, difoto pas uda mau habis, itu yang bulat bulat kirain varian mpek-mpek ternyata ubi selo goreng isi gula merah. |
Selesai sarapan, kamipun berangkat pulang diantar mobil dan supir yang sama ke bandara Mahmud Baddaruddin II. Tarifnya Rp 100.000,-. Syukurnya perjalanan lancar tanpa macet sampai bandara melalui jalan baru yang diresmikan kira-kira dua bulan lalu.
That's it.. overall I give this hotel 4,5 stars out of 5.
Bila ingin menginap di budget hotel yang (lumayan) baru dan bersih di Palembang, Zuri Express bisa menjadi pertimbangan. Location-wise memang tidak sedekat hotel-hotel lama dengan pusat wisata atau perbelanjaan. But again it's depend on your priority.
Posting Komentar