Tasyakuran Aqiqah Ziqri
Setelah mengepostkan tulisan mengenai rencana acara ulang tahun Ziqri, saya baru tersadar, bahwa ada draft tulisan yang telah lama sekali mengendap. Apalagi kalau bukan acara Tasyakuran Aqiqah Ziqri bulan Maret lalu *tepok jidat*
Sebenarnya sejak Ziqri lahir kami memang punya keinginan untuk mengaqiqahkannya di Muara Dua, Ogan Komring Ulu, Sumatera Selatan. Pertimbangannya adalah sekalian mengajak Ziqri dan Ayahnya pada daerah asal Ibu terutama Omama juga karena Oma Cak dan Oma Cik jago masak. Kami berangkat secara impulsif saja, tanpa banyak pertimbangan. Tiket pesawat langsung di pesan online oleh saya setelah memastikan Ayahnya Ziqri bisa mengambil cuti selama seminggu. Ditambah dengan libur nasional di penghujung minggu terakhir bulan Maret tersebut, totalnya kami bisa berangkat selama 10 hari. Ayah, Ibu, Ziqri dan Omama berangkat berempat dari Batam menuju Palembang. Selanjutnya kami menyewa mobil menuju Muara Dia. Cicik Ani juga datang dari Bandar Lampung duluan, sayangnya Opapa tidak bisa ikutan karena harus mengurus segambreng hewan peliharaan di rumah yang tidak bisa dititipkan.
Kegiatan aqiqah diawali dengan pemotongan dua ekor kambing pagi hari sebelum acara, yaitu Minggu, 27 Maret 2016. Pagi-pagi sekali para tetangga dan kerabat telah berdatangan untuk membantu. Setelah pak Ustadz datang, kambing dipotong setelah dido'akan dan diniatkan sebagai kambing aqiqah untuk Ziqri. Kegiatan selanjutnya ialah memasak oleh ibu-ibu tetangga dan kerabat yang berdatangan untuk rewang bahkan dari tempat yang daerahnya terbilang agak jauh.
|
salah satu kambing, yang ini aslinya agak liar dan menedang-nendang terus. |
|
kedua kambing yang telah dipotong siap dikuliti, selanjutnya lansung dimasak di tempat juga |
|
Ziqri, ayah, ibu dan Cicik sibuk foto-foto |
|
foto lagi dengan background ruko omama |
Kegiatan masak memasaknya sendiri lumayan seru, sayangnya tidak saya dokumentasikan karena saya juga ikut membantu dan banyak belajar terutama dalam mengolah kambing. Salah satu tipsnya agar kambing cepat lunak ialah direndam dalam air parutan nanas selama 5 menit sebelum diolah. Hasilnya sate dan gulai kambing yang lezat. Dihidangkan dengan nasi Briyani ditambah lauk pelengkap lainnya yaitu sop, ayam goreng, sambal goreng dan kerupuk.
|
meja prasmanan 1 |
|
meja prasmananan 2 setelah di serbu |
Acara Tasyakuran setelah Shalat Isya diwarnai hujan lebat, untungnya para tetamu telah tiba dan tetap ramai kerabat yang datang menggunakan payung. Berlangsung khidmat dan sederhana. Kami sengaja meniadakan cukur rambut dan prosesi lain dikarenakan Ziqri sudah agak besar dan demi kepraktisan.
|
narsis dulu |
|
para tamu pria yang hadir, yang wanita di ruangan lain |
|
foto-foto sebelum tamu datang |
|
keluarga dan kerabat dekat baru makan terakhir |
|
hallo Aqiqah boy |
Setelah acara makan-makan ditutup dengan do'a bersama demi kebaikkan dan kebahagiaan Ziqri dunia akhirat. Ayah dan ibu mengaminkan paling kenceng deh, pokoknya. Alhamdulillah terlaksana juga salah satu kewajiban kami sebagai orang tua. Rasa lelah menempuh perjalanan dan mempersiapkan acara ini terbayar dengan rasa bahagia dan haru melihat senyum sumringah Ziqri sepanjang acara. Terima kasih yang tak terkira juga kami sampaikan pada Oma Cak, Oma Cik dan Opa Mul yang sangat sibuk serta seluruh tetangga dan kerabat yang hadir.
Baca juga ;
Review Hotel Zuri Express Palembang
Posting Komentar