Perempuan Indonesia, Ayo Deteksi Dini Kanker Serviks!
Annisa.mom Hai teman, masih ingatkan postingan saya tentang mengikuti tes pap smear di Prodia pada bulan Mei 2017 yang lalu? Mungkin bagi yang baru mengikuti blog saya, perlu saya ulas sedikit ya.. Saat ini saya tinggal di Belakangpadang, Kepulauan Riau, wilayah yang agak sulit untuk memperoleh air bersih. Didukung pula pola hidup saya yang kurang sehat, misalnya saya masih sering tidur larut malam dan sesekali mengonsumsi makanan instan atau fast food. Efek dominonya ialah saya merasa tubuh saya kurang fit, sempat mengalami keputihan serta jadwal "datang bulan" yang tidak teratur.
Saya sudah melaporkan keluhan pada dokter kandungan pada saat terakhir saya melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan pemasangan kontrasepsi jenis IUD. Dokter saya tidak sampai memberikan pemerikasaan lanjutan dan saya tenang-tenang saja hingga dua tahun berlalu. Kekhawatiran saya tumbuh kembali di tengah maraknya pemberitaan berpulangnya artis Julia Perez alias Jupe, yang ditengarai diakibatkan oleh penyakit kanker serviks.
Kanker serviks ini merupakan salah satu jenis kanker yang peluang kesembuhannya makin terbuka lebar apabila dideteksi sedini mungkin. Beberapa gejala awalnya mirip dengan apa yang pernah saya alami. Sebelum gegabah ke dokter kandungan lagi, saya berkonsultasi terlebih dahulu dengan adik saya, yang kebetulan juga seorang dokter umum.
'
Darinya, saya mendapatkan informasi mengenai metode skrining untuk pendeteksian kanker serviks yang umum dilakukan dan dengan keakuratan tinggi, yaitu dengan melalui tes pap smear. Pap smear atau Papanicolau test --sebagaimana dinamakan dengan penggagasnya Georgius Papanikolau-- ialah suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan pre kanker dengan menganalisa secara miksoskopis sample sel dan cairan dari serviks dan vagina.
Kanker serviks ini merupakan salah satu jenis kanker yang peluang kesembuhannya makin terbuka lebar apabila dideteksi sedini mungkin. Beberapa gejala awalnya mirip dengan apa yang pernah saya alami. Sebelum gegabah ke dokter kandungan lagi, saya berkonsultasi terlebih dahulu dengan adik saya, yang kebetulan juga seorang dokter umum.
'
Darinya, saya mendapatkan informasi mengenai metode skrining untuk pendeteksian kanker serviks yang umum dilakukan dan dengan keakuratan tinggi, yaitu dengan melalui tes pap smear. Pap smear atau Papanicolau test --sebagaimana dinamakan dengan penggagasnya Georgius Papanikolau-- ialah suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan pre kanker dengan menganalisa secara miksoskopis sample sel dan cairan dari serviks dan vagina.
Atas saran adik, saya memutuskan untuk melakukan tes pap smear secara mandiri. Nanti, bila ada indikasi yang mengkhawatirkan, hasilnya baru akan saya konsultasikan dengan dokter kandungan. Meski dalam kepala banyak pertanyaan yang berkecamuk, misalnya apakah saya yang menggunakan alat kontrasepsi IUD boleh melakukan tes pap smear? Kalaupun boleh, apa saja yang harus saya persiapkan? Apakah prosesnya akan menyakitkan?
Saya memilih untuk melakukan tes di Laboratorium langganan, yaitu Laboratorium dan Klinik Prodia di Pulau Batam. Ternyata prosesnya berlangsung cepat dan tidak terasa menyakitkan sama sekali. Penggunaan IUD pun tidak mengganggu karena cairan yang diambil hanya yang berada di liang vagina. Untuk lebih jelasnya, tahapan yang saya lakukan (dengan mengikuti program tes pap smear gratis dari BPJS Kesehatan) :
Setelah mengikuti tes pap smear pertama, saya ingin memberikan beberapa tips bagi yang akan melaksanakannya :
- Pilih rumah sakit atau fasilitas laboratorium klinik yang terpercaya
- Cari informasi mengenai program tes pap smear gratis yang mungkin diadakan rumah sakit atau laboratorium klinik tersebut.
- Bila tidak ada, coba tanyakan asuransi atau jaminan kesehatan yang kita miliki, apakah tes pap smear termasuk biaya yang di cover.
- Hubungi terlebih dahulu fasilitas tersebut untuk mengetahui kapan jadwal terbaik untuk tes.
- Pastikan telah mematuhi persyaratan untuk mengkuti tes pap smear.
- Kenakan pakaian yang nyaman dan gampang dibuka pasang. Saya menyarankan pakaian dua potong (atasan dan bawahan), dengan atasan cukup panjang sehingga tidak terlalu terbuka.
Setelah menunggu sekitar dua minggu, hasil tes saya, Alhamdulillah menggembirakan. Demi ketenangan batin dan memastikan kesehatan dalam menjalani gaya hidup sebagai perempuan modern yang aktif secara seksual, saya tetap harus melakukan tes pap smear, satu hingga tiga tahun mendatang. Pastinya saya akan menuju ke Prodia lagi.
Mengapa saya memilih tes pap smear di Prodia?
1. Prodia didukung tenaga ahli dan profesional di bidangnya.
Tenaga ahli yang lolos rekruitmen ketat dan secara berkala diikutsertakan dalam pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keilmuannya. Sebagai contoh, saya sendiri mengacungi jempol kecakapan para pegawai termasuk satpam penjaga pintu laboratorium Prodia Batam yang sangat fasih menerangkan berbagai persyaratan dan waktu yang tepat dalam melakukan tes tertentu.
2. Layanan lengkap dan prima
Berbagai tes dan pemeriksaan laboratorium serta penunjang diagnostik lain dapat dilakukan di Prodia. Memberikan layanan terbaik bagi berbagai segmen pelanggan. Mengikuti perkembangan era digital, Prodia pun hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di IOS app store dan google playstore.
3. Lokasi tersebar di 104 kota.
Di 104 kota dan 30 propinsi, 251 cabang terletak di kawasan yang strategis dan gampang diakses.
4. Laboratorium mutakhir.
Peralatan lengkap dan modern didukung dengan perlengkapan teknologi diagnostik terbaru untuk pencegahan dini maupun lanjutan. Berpusat pada laboratorium rujukan nasional (PRN) di Jakarta.
5. Jaminan mutu.
"Love for Quality" ialah tagline yang menjadikan kualitas pemeriksaan di Prodia yang terbaik. Melalui sistem manajemen mutu, maka hasil terbaik itu juga didapatkan secara konsisten di setiap cabang Prodia di Indonesia. Prodia menjadi laboratorium klinik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berhasil mendapatkan akreditasi CAP dan memperoleh Top Brands Award dari tahun 2009 hingga tahun 2017 ini, beserta banyak penghargaan lainnya.
6. Pengembangan dan penelitian.
Prodia selalu mengikuti perkembangan terkini di bidang kesehatan dengan selalu melakukan pengembangan dan penelitian terkait. Salah satu gebrakannya ialah dengan mengembangkan Prodia Women' s Health Center (PWHC). PWHC ialah klinik layanan kesehatan khusus perempuan berbasis Women-Wellness yang pertama di Indonesia. Didesain khusus dengan karakter dan sentuhan perempuan, dimana ketika melakukan pemeriksaan laboratorium, akan disambut dengan interior desain yang lembut dan homey, ruang pelayanan yang nyaman layaknya melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat khusus.
7. Value for money.
Harga yang ditawarkan Prodia sebanding dengan fasilitas dan kualitas yang ditawarkannya. Masih ditambah dengan sering mengadakan promo diskon, misalnya di hari kesehatan Nasional dan kesempatan lainnya.
8. Customer club.
Sistem keanggotaan yang sudah terkomputerisasi dan berlaku secara nasional. Saya pertama kali mendaftar Prodia di Pekanbaru, sekitar 15 tahun yang lalu. Record tersebut tetap dapat saya gunakan ketika saya berkuliah di Semarang berlanjut hingga menetap dan bekerja di Batam. Pelangan setia akan mendapatkan sms notifikasi pembertitahuan saat Prodia mengadakan promo diskon, bahkan saya ingat kedua orang tua saya kerap mendapatkan ucapan hari raya dari Prodia saat kami masih tinggal di Pekanbaru.
Sumber informasi :
- Jumlah Kasus Kanker Serviks Indonesia Tertinggi ke-2 di Dunia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170827161551-255-237610/jumlah-kasus-kanker-serviks-indonesia-tertinggi-ke-2-di-dunia, diakses 27 September 2017
- http://prodia.co.id/Assets/pdf/PresentasiPerusahaan2016.pdf, diakses 29 September 2017
14 komentar
di lumajang-jember gak ada prodia iiih
padahal pengeeeeeeen...
ya ntar kalo ke kota besar, ku mampir ke prodia