Beng-beng Drink : Minuman Coklat Dengan Rasa Bersahabat
Beng-beng Drink
Kemasan yang identik, didominasi warna merah dan kuning dengan tulisan khas Beng-beng |
Hai Assalamu'alaikum
Saya khusus mereview Beng-beng Drink ini karena dua alasan, Pertama, saya surprise berhasil menemukan suatu produk di Belakang Padang --pulau nan kecil yang mencari produk ternama saja belum tentu ada-- di saat belum ada iklan televisinya (kalau sudah, bisa jadi saya yang kurang up to date yaaa). Menandakan penggemar Beng-beng begitu banyak dan jaringan distribusinya pun solid menjangkau konsumennya.
Baca juga : 11 ++ Kegiatan Menarik di Belakang Padang
Alasan kedua, dulu, sewaktu hamil Ziqri dan saya menderita muntah-muntah parah (hipermesis), saya cuma bisa makan Beng-beng dan cemilan lain! Meski ga sehat.. thanks to Beng-beng dan kawan-kawan, pertumbuhan Ziqri dalam kandungan oke-oke saja (ga recomended ya.. Pokoknya prinsip saya waktu itu, dari pada perut ga ada isi sama sekali, terus maag saya bangkit atau jadi masuk angin, malah nambah berabe kan?!).
Ngomong-ngomong, begitu mendengar nama Beng-beng, saya yakin, pasti sudah teringat akan rasanya. Sebelum iklannya jadi versi "ciyee-ciyeee", angkatan saya pasti hafal iklan Beng-beng zaman dulu yang membuat siapapun jadi ngiler : 4 kelezatan dalam sekali gigit: wafer cokelat, karamel lembut, rice krispi dan lelehan coklat cair di bagian luar. Saking sukanya, saya sampai pernah jualan Beng-beng lho pas SMA. Soalnya, di kantin ga ada yang jual sementara teman-teman saya doyan banget, dan saya sebagai anak yang jauh dari orang tua selalu belanja ke pasar . Dari sekedar menitip satu per satu, lama-lama saya jadi buka "warung" kecil di pojokan kelas.
Nah, kelezatan rasanya itulah yang coba dituangkan produsennya --PT Mayora dan diproduksi oleh Torabika yang sudah terkenal dengan berbagi minuman-- menjadi bentuk minuman. Satu sachetnya berisi 30 gram serbuk yang terdiri atas gula, 26,4% krimer, 16,3% kakao bubuk, 3,2% susu bubuk full cream, 1,3% ekstra malt bubuk, penstabil nabati, garam dan perisa sintetik.
Penyajiannya dapat dilakukan dengan menuangkan 150 ml air panas 80℃. Kalau mau diminum dingin, seduh dengan cara yang sama (atau airnya cukup 100 ml), lalu tambahkan es batu. Hasilnya segelas minuman dengan konsistensi cairan yang lumayan kental dengan selapis busa tipis diatasnya dan serpihan cokelat bila mengaduknya tidak rata, seperti saya.
Ini ulah Ziqri, dicemplungin aja gitu beng-bengnya pas ibunya masih mau foto. Setelah dicocol rasanya malah makin mantap |
Verdictnya gimana??
Hemh.. (Mungkin) peluncurannya agak terburu-buru mengikuti jejak produsen cokelat yang dijadikan minuman serupa (hint : Cadbu***). Jadi, masih bisalah, membangkitkan memori indah dan merecall rasa Beng-beng seperti sahabat lama, tetapi tidak persis Beng-beng beneran. Yang penting saya suka! Ga hanya saya, tapi duo picky eater (baca : Pak Suami dan Ziqri), sama-sama doyan. Mereka berdua selalu sampai rebutan gelasnya hoahahaa..☺
Aromanya sudah menggoda selera, ga memancing eneg sama sekali. Begitu diseruput, rasa manis dan cokelatnya agak light dibandingkan susu cokelat tetapi tetap enak dan surprisingly mengenyangkan. Misalnya, saya yang terbiasa sarapan pagi, hanya minum segelas Beng-beng Drink, cukup bisa menahan lapar hingga pukul 09.30 saat menjaga ujian nasional beberapa hari terakhir.
Harganya juga masih terjangkau. Satu renceng isi delapan sachet Beng-beng drink dijual seharga Rp 17.000,- di Belakang Padang. Pas dijadikan pilihan minuman kekinian saat berkumpul bersama keluarga. Saya sudah restock berkali-kali nih, di rumah, kamu sudah coba?
31 komentar
Tapi kayanya di Batam ga ada :((
ntar aku coba juga lah , biar bisa kuminum dan ditemani beberapa biscuit..
sumpah baru tahu ada minuman ini
sebagai pecinta coklat saya malu banget klu ga tahu minuman baru ttg coklat hahaha
nti saya coba carilah
tar coba cari di BcS ah ini minuman.. mamacih infonya mbaaa..
ingin ku punya doraemon, agar membukakan pintu waktu, sehingga aku kembali ke zaman manis terdahulu
dimana aku selalu dimanja oleh orang tua ku, dan dibelikan beng beng beng