10 Pertimbangan Dalam Memberi Nama Anak
Saya mau flashback sedikit, mengenang saat saya dan Mamase --suami saya-- mencari nama untuk putra pertama kami. Sebagai (calon) cucu pertama dari kedua belah pihak keluarga, kehadiran putra kami, sungguh dinantikan. Diwujudkan dalam bentuk perhatian, banyak yang urun saran dalam memberi pertimbangan untuk namanya.
Nah, kali ini saya membagikan saran yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih nama untuk calon buah hati, yang diberikan anggota keluarga saya dan pengalaman pribadi :
Kami kompak sejak awal bahwa nama depan diawali dengan huruf A, karena nama panggilan kami berdua juga diawali huruf yang sama. Saya sendiri merasakan banyak manfaat dari abjad A ini. Saya selalu menjadi yang berada di bagian awal dalam daftar hadir. Bagi saya justru membawa berkah, misalnya selalu dipanggil diawal saat ujian lisan atau pembagian sesuatu.
Dengan memilih inisial terlebih dahulu, lebih memudahkan dan fokus dalam mencari nama si buah hati sesuai keinginan.
Baca juga : Annisa, 10 Efek Yang Dirasakan Pemilik Nama Ini
Nama adalah do'a dan secara syariah Islam merupakan salah satu tanggung jawab orangtua, sebagaimana hakikatnya untuk memuliakan anak dan jelas bernasab pada ayahnya. Berikan anak-anak kita untaian nama panjang maupun panggilan dengan arti yang baik.
Ayah saya memberi pandangan bahwa nama akan disandang selamanya, bukan hanya saat masih kecil dan imut saja. Jadi, sebelum memberi nama, coba pertimbangkan bila kelak anak kita telah dewasa, apakah namanya mampu menjaga wibawanya.
Nama suami saya yang hanya terdiri dari satu kata, kerap menyulitkan. Mulai dari pembuatan akun sosial media sampai membuat paspor yang memiliki syarat minimal dua kata atau bahkan tiga bila akan pergi umroh / naik haji.
Bila nama terlalu panjang, sebenarnya akan menyulitkan anak sendiri. Contohnya dalam mengisi berbagai kolom pendaftaran sekolah, lembar ujian, dan lain sebagainya, terkadang jumlah kotak atau panjang kolom tidak sesuai dengan nama sang anak.
Nama depan saya, Annisa, lumayan umum, tetapi pada kenyataannya sering sekali salah eja dalam penulisannya oleh orang lain. Kadang ditulis menjadi Anissa, Anisa, Anisah. Bayangkan, bila dinamai yang lebih ribet dari ini, pasti semakin sulit untuk dituliskan.
Nama Indonesia Ibu saya lumayan banyak yang menyamai. Untungnya, nama panggilan ibu adalah nama kecil yang tidak pasaran. Hal ini memudahkan ibu dibedakan dari teman sekelasnya saat masuk sekolah berasrama.
Nah, ini masukkan dari salah seorang saudara ipar saya. Huruf-huruf atau suku kata dari masing-masing nama dapat dipadukan menjadi nama panggilan atau julukan populer. Tentunya kita sangat akrab dengan nama pak SBY atau pak JokoWi. Siapa tahu, kelak akan bermanfaat pula bagi anak-anak kita di masa yang akan datang.
Selain tujuh hal diatas masih ada tiga pertimbangan lain yang seringkali diabaikan oleh para orangtua :
1. Jangan "keberatan nama" (masukan dari Bibi mertua)
Seorang sepupu suami sempat mengalami pergantian nama karena sering sakit sewaktu masih balita. Tradisi dari suku tertentu sering mengaitkannya dengan "keberatan nama". Sebenarnya sebagai umat beragama, kita tidak boleh terlalu mempercayainya, jadi sebaiknya berjaga-jaga sejak awal.
2. Bila ditambahi dengan gabungan suku kata dari nama orang tua (atau anggota keluarga yang lain) pertimbangkan kesesuaian sifat. (masukan dari saudara ipar yang lain).
Hampir sama dengan penjelasan di atas, nama anak yang ditambahi nama kedua orang tuanya atau kakek dan nenek, sebaiknya memperhatikan kesesuaian sifat. Percaya tidak percaya, sebenarnya ya..
3. Hindari nama dengan kata-kata yang bisa dijadikan bahan ledekan teman (masukan dari adik saya)
Nama belakang saya dan adik, memiliki kedekatan dengan sebuah kata sifat yang artinya bisa dijadikan bahan ledekan. Tidak terlalu mengganggu, sih, dan kami tetap bangga menyandang nama tersebut. Namun sebaiknya tetap menghindari nama-nama yang memiliki potensi serupa.
❤❤❤❤❤❤
Memberi nama anak pada akhirnya adalah hak perogatif dari orang tua. Andalkan feeling kita sebagai (calon) orang tua, mengenai kesesuaian dalam membentuk rangkaian nama anak unik, indah dan penuh makna.
Untuk inspirasi nama bayi lainnya, calon Ibu dan ayah bisa mengakses #TheAsianParentIndonesia. Fitur generator nama bayi yang praktis karena sudah ada aplikasinya. Tersedia di play store dan app store.
12 komentar
Aku juga senang tau nama anak-anak sekarang bagus-bagus, juga unik.
Kalau dulu kan nama seseorang khas pakai banget dari asal daerah tertentu, misalnya : Bejo 😁.
Kemudian, mengomentari mas Himawan, nama Bejo. Sedih sebenarnya, nama-nama seperti itu, saat ini sepertinya sudah jarang diminati. Dianggap kampungan, mungkin yaak. Padahal, banyak dari generasi mbah saya, atau di atasnya, masih banyak namanya yang "jawa banget". Kalo skrg udah jarang.
Namun nama bapak saya, nama mbah saya, nama adik saya, kesemuanya bernama Arab hahaha. Nampaknya, nama saya yg dianggap agak nasionalis wkkwkw
Iya juga, nama saya Agus, juga sering kalo di sekolah dipanggil urutan pertama atau kedua.😄
Wow, nama Annisa memang bisa bikin ribet apalagi kalo ke kelurahan dan petugas nya sudah tua. Bilang Annisa ditulis Anisa, disuruh betulkan jadi Anissa, terus Anisah dan seterusnya yang bikin bete.😂