Rapijali Karya Dewi Lestari (Review Minggu Pertama di Storial.Id)
Kenangan masa SMA saya di Pekanbaru tidak bisa dilepaskan dari Buku Supernova : Episode Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh Karya Dewi Lestari. Rasanya satu kelas semua tergila-gila dan bahkan ada menamai clique (ga boleh nge-genk lho yaaa hoahaha) dengan nama Isthar. Salah satu tokoh bintang jatuh.
Lanjut ke buku ke dua, saya malah merasa lebih memahami filosofi Budhha saat membaca Supernova : Akar dibandingkan saat belajar di mata pelajaran sejarah sekolah atau bertanya dengan Oma saya sendiri. Seri selanjutnya saya nikmati selama di Semarang. Boleh dibilang, buku ketiga, Petir adalah yang paling saya favoritkan. Lalu ada jeda panjang tapi Mbak Dee tetap aktif berkarya dengan buku lainnya.
Begitu dapat informasi ada buku terbaru, saking penasarannya, saya memilih membeli dua buku terakhir seri tersebut (Gelombang dan Intelegensi Embun Pagi) versi digital di Google app store. Soalnya, saya baru melahirkan dan di Pulau saya saat itu agak susah akses ke Toko Buku yang kolekasinya update plus ongkirnya mahal. Eh, sebenarnya saya beli lagi sih versi cetaknya karena memang sengefans itu.
Sayangnya karena kesibukan, saya ga ikutan keseruan bergabung dengan digitribe saat peluncuran Aroma Karsa tahun 2018.
Lalu, sejak akhir 2020 dan di tahun baru Mbak Dee ngasih teaser di instagram tentang buku yang baru ditulisnya. Penasaran dong ya…. Setelah melihat book trailernya semakin menjadi karena dua alasan.. Pertama karena Mbak Dee bilang ini manuskrip yang sudah tertidur selama 27 tahun. Kedua, Kisahnya tentang Ping si musical prodigy yang besar di Kabupaten Pangandaran. Ping ini masih remaja tapi hidupnya sudah penuh misteri, saya aja bingung, Ping ini nama untuk tokoh perempuan ataukah lelaki? Lalu, apa kaitannya dengan judul Rapijali?
Ternyata prosesnya cepet banget, tahu-tahu sudah ada pengumuman dari beliau bahwa bukunya bisa dinikmati lebih dahulu melalui aplikasi Storial.id. Jadi ada proses Pre-order dari tanggal 8-23 Januari 2021 kemarin.
Cuss lah langsung unduh dulu aplikasinya. Tambah senang karena sedang ada diskon untuk pembelian koin premium. Saya beli yang 900 storial coin seharga Rp 75.000, soalnya Rapijali ini dihargai 690 Storial Coin. Bisa dibilang beruntung, saya malah kelewatan tanggal 8 Januari itu. Dengar-dengar sih, website dan aplikasinya Storial sampai crash akibat terlalu banyak yang login barengan, berebut takut tidak kebagian kuota 2.000 pengorder pertama. Sedahsyat itu pesona Sang Ibu Suri.
Ya, soalnya akses premium 3-in-1 ini benefitnya lumayan banget lho :
1. Akses bergabung ke digitribe yang berkesempatan berinteraksi eksklusif dengan sesama anggota dan Mbak Dee (serta Mas Reza Gunawan, sang suami yang juga rajin balas-balasin pertanyaan dan chat pembaca)
2. Cerita Rapijali akan hadir dalam bentuk cerbung yang dirilis di aplikasi Storial.id setiap hari Senin dan Kamis, dimulai dari tanggal 25 Januari. So, berkuranglah alasan “ I Hate Monday” malah jadi semangat untuk baca bab baru dan mengulasnya bersama anggota digitribe. Plus ada cashback 50 Storial Coin.
3. Menjadi prioritas pertama pembelian edisi cetak bertandatangan basah melalui Mizan Store dengan diskon 20%.
Sabar punya sabar, akhirnya tanggal 25 Januari datang juga. Lagi-lagi, saya baru sempat baca petang hari. Ternyata Bab pertama sudah dibaca 15.000 kali padahal masih kurang dari 24 jam.
Tambah surprise teryata ada satu bab yang dibacakan khusus oleh Mbak Dee. Seolah beli audio book. Begitu diputar, duh, suaranya merduu banget. Ya iyalah, inikan bagian dari grup yang tenar di zaman saya kecil, Rida Sita Dewi. Mendayu tapi tetap dapat banget suasana yang dilukiskan melalui kata-kata.
Ini nih Review Singkat Saya
Setelah membaca dua part pada hari Senin dan Kamis kemarin, saya yakin sekali buku ini akan booming dan mungkin akan mengikuti jejak Perahu Kertas, Filosopi Kopi, Madre, dan seri Supernova yang difilmkan.
Kemampuan beliau meramu kata-kata, membuat hentakan sejak halaman pembuka. Kita dikenalkan dengan para tokohnya : Yuda Alexander --kakek Ping--, Seorang kandidat calon Gubernur bernama Guntur, dan Dahlia, seorang wanita cakap, sang tangan kanan sekaligus ketua tim startegi pemenangan.
Sudah hafal juga dengan kemampuan mendeskripsikan keadaan dengan bahasa yang lumayan puitis tapi ga chessy. Misalnya nih, saya cuplik dari bab 2
Pelan-pelan Ping membuka matanya yang terpejam hampir satu jam, menemukan bola jingga bertengger di langit sore. Awan kelabu berlompok-lompok bagai pawai raksasa menuju horizon. Kawanan manusia di sekitarnya menjadi siluet –siluet hitam yang tak lagi jelas wajahnya. Ping bangkit dari tikar, merenggang punggung, lalu mengancungkan jempol sambil menyipitkan mata. Jarak laut dan matahari tinggal sebuku jari. Batas menuju malam semakin dekat. Namun kegiatan perselancar belum surut dari Batu Karas.
Pada bab dua ini, kita berkenalan lebih jauh dengan dunia Ping. Ada Oding sahabatnya sejak kecil, yang jago surfing, Mang Acep Mulyana dan Bu Lilis Sudrajat –orangtua Oding- serta beberapa rekan satu band Kakeknya.
Unsur komedi kental terbangun dari interaksi akrab dengan menggunakan Bahasa Sunda. Dialognya –lagi-lagi ini menurut saya salah satu keleluasaan membaca novel-novel luar dan agak sulit ditemukan di banyak penulis Indonesia- tidak bertele-tele, semua on point dan cerdas.
Membawa kita dengan mulus ke konflik utama yang terbangun, bahwa Ping ditinggal meninggal oleh Kinari –ibunya- sejak kecil. Sedangkan ayahnya lari dari tanggungjawab. Kini, saat kakeknya terkena kanker dan sekarat, dunia Ping akan berubah drastis karena dia akan pindah ke Jakarta.
Di Ibukota tersebut, menurut halaman dari penulis di Storial App, Ping akan mengalami masa-masa sekolah saat berkesenian adalah segalanya dan dinamika pertemanan bisa sebegitu menggemaskannya. Tentu masih diwarnai dengan segala rupa percaturan dunia politik dan sosial media hingga (spoiler dikit) tentang ajang pencarian bakat di televisi. Ohya, ternyata, Rapijali itu nama band yang akan dibentuk Ping dikemudian hari, akronim dari para nama anggotanya. Wah, Siapa saja ya?
Terus, bagaimana kelanjutan kisah Ping?
Saya masih harus sabar menunggu Senin depan. Kalau kamu berminat ikutan juga keseruan ini, boleh banget ikutan gelombang susulan di app Storial. Benefitnya kurang lebih sama, tapi cashbacknya hanya 20 coin dan tidak ada prioritas dapat versi buku cetak bertandatangan. Cepetan lho, ini juga terbatas bagi 1.000 orang tercepat dalam periode 28 Januari hingga 8 Februari 2021. PO versi cetaknya pun sudah ada, cari saja toko mizanstore di marketplace besar yang berwarna hijau.
Buku ini didedikasikan untuk para musisi muda sebagai bentuk sukacita Mbak Dee menuntaskan novel dari kisah pertamanya yang menggabungkan dunia musik dan penulisan. Saya suka, di app Storial ini kita bisa mengutip quote asal tidak lebih dari 150 kata.
2 komentar
Btw, Rapijali ini menurutku belum dapat gregetnya tapi udah cukup membuat penasaran setelah selesai membaca part 2 hahahaha. Waktu pertama membaca part 1, langsung kerasa banget gaya penulisan khas Dee ya 🤭. Gimana ya endingnya 🙈 duh masih lama tamatnya wkwkwk
Nah ini ada yang mengalami sendiri error aplikasi storial.. Saya pas tanggal itu malah sibuk banget, samapai ga kepikir mau PO dan pasrah. Untung masih kebagian juga hehehe...
Semoga endingnya Ping tetep sama Oding. Suka sama persahabatan rassa saudara kayak mereka.
Sampai ketemu di Digitribe Lia.. Eh, dah ikut PO buku berttdnya belum? Sayang sebenernya tapi ongkir ke tempat saya ini muahal bingit hampir setengah harga bukunya setelah diskon wkwkwk