" Mem, test TOEFL itu materinya apa saja sih?"
Begitu isi chat Reza, mantan siswa saya melalui aplikasi chat.
Iya, meskipun saya sudah tidak menjadi guru bahasa Inggrisnya lagi, Alhamdulillah, anak-anak masih menjaga tali silahturrahmi dengan saling bertanya kabar dan bertanya seputar sekolah. Reza adalah murid yang paling sering saya ikutkan dalam lomba pidato bahasa Inggris karena kemampuannya. Tahun ini dia sudah duduk di kelas XII dan membutuhkan tes TOEFL untuk mendaftar ke kampus idamannya.
Pengalaman menjadi guru di sekolah Madrasah Aliyah selama dua setengah tahun adalah pengalaman yang tak terkira harganya buat saya. Bukan sekedar materi, saya mendapatkan banyak sahabat, pengalaman spiritual, terutama pengetahuan dan keterampilan baru yang sama sekali berbeda dengan latar belakang pendidikan saya.
Peluang mengajar ini datang tanpa saya duga-duga. Saya hanyalah ibu rumah tangga biasa sejak menikah dan menetap di Pulau Belakang Padang. Suatu ketika, adik sepupu suami yang mengetahui bahwa saya lumayan cakap berbahasa Inggris meminta saya menjadi salah satu juri dalam lomba pidato berbahasa Inggris tingkat Kecamatan. Dengan izin suami dan niat menolong, saya sanggupi dan tak lama kemudian saya malah diminta menggantikan guru tetap yang mengundurkan diri karena mengikuti suaminya pindah ke Pulau Batam.
Dari kisah saya sendiri, saya sangat merasakan manfaat dari penguasaan bahasa Inggris. Di era internet of things seperti saat ini, peluang untuk mengakses informasi dan referensi dari berbagai sumber berbahasa Inggris semakin terbuka lebar.
Mulai dari segi hal-hal yang seru dan menyenangkan, saya kerap membeli buku yang sedang hits atau dari penulis favorit dalam Bahasa Inggris dari pada lama menunggu proses terjemahan dari penerbit lokal. Mendengarkan lagu-lagu kekinian pun jelas lebih bermakna jika tahu artinya dong, ya... Begitupun saat menikmati aneka sajian tontonan secara online, minimal kita tidak mesti bolak-balik request subtittle di kolom komentar akun konten kreator favorit kita hanya gara-gara dia cas-cis-cus.
Untuk yang lebih serius browsing informasi remeh temeh hingga untuk mengerjakan tugas sekolah dan kuliah, sumber berbahasa Inggris bisa memberi perspektif yang lebih luas. Contohnya saat saya mengerjakan skripsi, saya kebanyakan menjadikan jurnal ilmiah berbahasa Inggris sebagai acuan karena topik yang saya angkat saat itu sedikit sekali penelitian yang dilakukan di Indonesia. Mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pun, peluang akan terbuka lebar. Misalnya, ada banyak beasiswa bagi para santri yang telah menguasai bahasa Arab untuk melanjutkan kuliah ke aneka universitas di negara timur tengah.
Memang benar, tidak hanya bahasa Inggris, penguasaan bahasa asing apapun diyakini bisa meningkatkan kecerdasan seseorang. Seorang yang mampu menguasai satu bahasa asing atau lebih, biasanya lebih percaya diri. Kemampuan tersebut dapat berguna kapan saja, terutama saat traveling ke negara lain.
Begitu pula dalam dunia kerja, banyak lowongan pekerjaan yang menjadikan syarat penguasaan bahasa asing tertentu dengan standar yang telah ditentukan. Biar tak kalah dalam persaingan era revolusi industri 4.0, semakin bertambah pula urgensi kita harus menguasai bahasa asing, terutama yang sangat berperan penting dalam kancah internasional seperti Bahasa Inggris atau Bahasa Mandarin.
Ohya, jangan lupakan peluang untuk menemukan sahabat hingga jodoh semakin terbuka lebar. Sekarang semakin banyak media sosial hingga aplikasi yang memungkinkan kita bertukar sapa dengan siapapun dari belahan dunia manapun. Siapa tahu bisa jadi Fiki Naki selanjutnya ? hehehehe
Beruntungnya, kedua orang tua sudah bisa membaca minat saya yang sejak kecil sering menonton serial berbahasa asing. Sejak sekolah dasar saya diikutkan les bahasa Inggris di kota tempat saya menetap dulu. Karena memang dasarnya suka, saya semangat sekali memperluas pengetahuan. Meski cuaca terik maupun hujan badai, saya tetap berangkat les. Di rumah saya semakin semangat mempraktekkan apa yang saya pelajari meskipun terkadang harus bicara sendiri di depan cermin.
Saya selalu menganggap belajar bahasa Inggris itu seru dan menyenangkan. Ketika remaja dan mulai menyukai drama dari negara Korea Selatan, saya pun tertarik belajar secara otodidak. Selama beberapa tahun, kemampuan saya begitu-begitu saja karena memang tak pernah diseriusi. Ternyata saat saya mengajar, ada lho seorang murid saya dulu yang lebih jago Bahasa Korea, Selain pelafalannya lebih lancar, Ia bisa menulis Hangul. Jadi lah saya punya partner untuk belajar bersama, tak perlu gengsi meskipun saya yang belajar dari murid sendiri. Kebetulan yang tak terduga ya, sekali tepuk dua tiga pulau terlampaui. Mengajarkan bahasa Inggris dan disaat yang sama saya bisa belajar Bahasa Korea.
Jadi, selama kita memiliki kemauan, selalu ada jalan yang terbuka lebar. Bila keinginan kita sangat kuat untuk bisa menguasai bahasa asing, jalan yang bisa ditempuh di era pandemi ini ialah dengan mengikuti kursus
belajar bahasa asing online. Nah, pilihan saya jatuh kepada
Lister.
Lister adalah platform digital academy yang telah berpengalaman. Diawali dari suatu komunitas belajar yang bernama Listerclub sebagai wadah saling bertukar informasi seputar beasiswa dan pendidikan serta kursus bahasa Inggris secara cuma-cuma. Semangat tersebut dilanjutkan dengan didirikannya PT. Lister Teknologi Edukasi. Ditambah dengan dukungan dari komunitas, diharapkan Lister bisa memberikan manfaat yang lebih berkelanjutan bagi seluruh pembelajar bahasa asing di Indonesia.
Siapa saja boleh mendaftar di Lister untuk mempelajari bahasa Inggris, Jepang, Korea, Arab, Jerman, Mandarin / China dan lainnya. Di Lister ada banyak tingkat kelas dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pesertanya. Syaratnya adalah dengan memiliki perangkat laptop dan browser chrome atau ponsel pintar yang mampu mengakses aplikasi yang dibutuhkan serta menunjang komunikasi dua arah. Tak lupa pula sinyal internet. Jangan khawatir, bila ada gangguan, ada tim IT profesional yang sedia membantu 24/7.
Sistem pembelajaran daring di Lister adalah blended learning, dengan proporsi 60 % melalui kelas online dengab konferensi video dan 40% lainnya adalah tugas online. Metodenya inovatif, komunikatif, interaktif, dinamis dan terstruktur seusai denan standar internasional. Acuan yang digunakan adalah Common Eropa Framework of References (CERF ), yang merupakan satu cara untuk memvisualisasikan seberapa baik kecakapan seseorang dalam berbicara dan memahami bahasa asing.
Pilihan kelas bisa diambil secara privat, semi privat ataupun kelas biasa. Yang manapun, belajar bisa dilakukan dengan jadwal yang fleksibel sehingga kita bisa mengakses dari mana saja dan kapan saja
Program tersedia dari tingkat dasar hingga lanjut. Beberapa program unggulan Lister ialah bahasa Inggris anak, bahasa Inggris business, belajar speaking english, atau bahasa Inggris akademik. Tutor yang mengajar ialah para profesional yang rata-rata adalah lulusan luar negeri dan berkualifikasi dalam pengajaran bahasa Inggris. Ada juga penutur asli (native speaker) yang akan memperkaya khazanah berbahasa.
Belajar di Lister biayanya terjangkau, sangat sebanding dengan fasilitas yang didapatkan. Dibagian akhir, kita akan mendapat sertifikat dengan penilaian agar bisa mengevaluasi kemampuan. Cara registrasinya gampang :
Sejauh ini alumni Lister telah merasakan manfaatnya dan memberikan testimoni positif. Ada yang berhasil meraih beasiswa di luar negeri, ada juga yang semakin sukses dalam pekerjaan
So, tunggu apalagi? Yuk, segera upgrade diri dengan menguasai satu bahasa asing dengan mendaftar di Lister . Coba dulu English free test, placement test TOEFL atau IELTS. Tak lupa pula kunjungi juga sosial media Lister karena banyak informasi bermanfaat. Ada tips praktis bimbingan study aboard hingga aneka trik aplikatif untuk mendapatkan kesempatan beasiswa ke luar negeri. Check it out, guys!
Sumber :
-Tangkapan layar media sosial dan https://www.lister.co.id
- Inilah Manfaat Belajar Bahasa Asing Bagi Anak, https://www.halodoc.com/artikel/inilah-manfaat-belajar-bahasa-asing-bagi-anak, diakses pada tanggal 26 Febuari 2021
Infografis dan Free Vector : Canva
10 komentar
Salah satu kelemahan saya ya tidak pintar bahasa Inggris, jadinya kalo ada blogger yang menulis pakai bahasa Inggris ya terpaksa pakai translate atau terjemahan online yang hasilnya kurang bagus.
Sekarang enak belajar bahasa Inggris, banyak kursusnya, selain itu bisa secara online, biayanya terjangkau lagi di aplikasi Lister.
Pilih jawaban yang opsi-nya ga kalian denger :))
Alhasil, nilainya 517 wkwkwkwk :))
Baru tau saya tentang lister, selama ini taunya aplikasi belajar bahasa yang gratisan aja, thanks infonya
Berguna nih buat nambah skill bercas cis cus gunain bahasa asalnya om Pangeran Charles.
artikel yang memotivasi orang dan informatif...
Thank you for sharing