GuruInovatif.Id Platform Sertifikasi Guru Indonesia
Pengalaman Seru Menjadi Guru Multitasking
Hai Assalamu’alaikum
Masih ingatkan dengan kisah saya menjadi seorang guru belajar yang saya tuliskan dalam Akselerasi Kompetensi Guru Indonesia Bersama GuruInovatif.id?
Iya, saya pernah mengajar di suatu Madrasah Aliyah swasta di Pulau Belakang Padang, yang dapat dicapai dengan menaiki pancung selama lima belas hingga dua puluh menit dari Pulau Batam, Kepulauan Riau. Pulau ini tidak terlalu luas namun memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi karena sejak dahulu telah menjadi ibu kota Kecamatan, jauh sebelum Pulau Batam di kelola oleh Badan Pengusahaan dan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam (BP Batam atau dulunya bernama Otorita Batam). Ditambah lagi jaraknya yang sangat dekat dengan Singapura dan besebrangan dengan terminal bahan bakar minyak milik negara di Pulau Sambu.
Sebagai salah satu daerah terluar, kondisi di tempat saya mengajar, sebagian besar gurunya ialah apa yang kami istilahkan sebagai “guru terbang”. Para guru mata pelajaran hanya datang disaat jam mengajar atau piket, selebihnya harus mengajar di sekolah induknya. Tidak ideal memang, tetapi inilah potret sesungguhnya pendidikan di Indonesia. Bahwa ada banyak sekolah-sekolah khususnya di daerah yang bentang alamnya kurang menunjang mengalami kekurangan guru.
Agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan baik, sedaya upaya, guru-guru tetap yayasan yang selalu standby di sekolah, merangkap jabatan yang ada. Saya sendiri, disamping tugas wajib selaku guru mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam waktu bersamaan –sekitar dua tahun lalu-- pernah dipercayai sebagai wali kelas, operator EMIS madrasah, Proktor Ujian Nasional dan tugas non-teknis lainnya, seperti menjadi fotografer dadakan dan mendesain brosur hingga kartu pelajar siswa
Waduh, apa ga bingung tuh?
Alhamdulillah, saya masih bisa ikut blogger gathering di Pulau Batam sesekali hehehehe..
Selebihnya, saya selalu berusaha berpegang teguh pada niat awal saya menerima tawaran mengajar. Saya meyakini, bahwa pembelajaran bertujuan mengembangkan minat, bakat, dan potensi siswa melalui serangkaian pengalaman belajar hingga menghasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten dan literat. Pengalaman belajar dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi universal. Untuk itu pembelajaran yang diberikan guru harus mampu memacu siswa untuk memilliki keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir disini dimulai dari yang sederhana (Low Order Thinking Skill / LOTS) hingga menuju berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill /HOTS)
Selain itu, setiap siswa pada dasarnya memiliki potensi untuk berkembang. Oleh karenanya, seorang guru diharapkan dapat menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa.
Potensi siswa tersebut tidak hanya dikembangkan melalui pembelajaran di dalam kelas, melainkan juga dengan kegiatan ekstrakurikuler dan "hidden curiculum" : guru adalah panutan dan teladan. Seorang guru sejatinya harus mampu menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai (value) moral, kebaikan, hingga spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua tuntutan diatas menjadi tuntunan dan penyemangat saya untuk terlebih dahulu selalu mengembangkan kemampuan dan potensi yang saya miliki. Hingga pada akhirnya saya memiliki kompetensi sebagai seorang guru, jadi tidak sekedar dipanggil Cikgu (dari bahasa Melayu 'encik guru') atau mengaku-aku seorang guru lho ya.. hehehehee.
Baca juga : Kamus Mini Bahasa Malaysia-Indonesia
Aktualisasi Kompetensi dan Sertifikasi Guru Indonesia
Kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai seorang guru.
Seorang guru yang kompeten, niscaya mampu mengajar, mendidik serta membimbing siswa dengan baik. Penerimaan siswa pun baik yang terlihat dari hasil pencapaian peserta didik, tidak hanya melalui penilaian dalam proses belajar mengajar, namun juga terlihat dalam sikap dan perilakunya.
Sekolah tentu akan mengapresiasi guru yang bersangkutan, bentuknya bermacam-macam, tanpa harus dipungkiri, ada insentif yang bisa diperoleh. Bila seorang guru berstatus ASN, maka guru yang sudah memenuhi syarat dapat diajukan oleh pihak sekolah untuk mengikuti seleksi sebagai penerima tunjangan sertifikasi guru.
Setelah menjadi penerima tunjangan sertifikasi guru, guru tersebut tetap harus memenuhi standar waktu mengajar tertentu atau yang biasa disebut dikalangan guru madrasah dengan Jam Tatap Muka (JTM atau JP). Ilustrasinya begini, saya selaku guru Bahasa Inggris yang mengampu kelas Bahasa Inggris di kelas X, memiliki tanggung jawab mengajar sejumlah 4 JTM setiap minggunya. Bisa dibagi menjadi dua kali pertemuan dengan durasi masing-masing 2 JTM.
Setiap guru harus memiliki total beban kerja minimal 24 JTM setiap minggu dan maksimal 40 JTM. Setiap jabatan lain memiliki ekuivalen dalam JTM misalnya wali kelas 2 JTM, pembina ektrakurikuler 2 JTM, atau guru piket 1 JTM, dan lain sebagainya.
Jadi, selaku seorang guru yang saya berusaha mengembangkan segenap kompetensi yang saya miliki dengan langkah :
1. Banyak Bertanya dengan Kepala Sekolah / Madrasah dan Rekan Guru Yang Lebih Berpengalaman
Saya mendapat bimbingan dari ibu kepala madrasah di tempat saya mengajar. Beliau orang yang sangat demokratis dan open minded, sehingga mau menerima masukan saat bertukar pikiran. Selain itu saya banyak belajar dari sesama rekan guru yang telah memiliki jam terbang mengajar lebih banyak. Intinya jangan malu bertanya dan belajar. Saya sampai mendatangi hingga ke rumah demi belajar lebih dalam cara menyusun RPP dengan baik benar kepada salah seorang rekan.
2. Mengikuti Pelatihan Internal di Sekolah
Saya selalu memanfaatkan momen kunjungan dari pengawas sekolah yang datang ke sekolah. Saya banyak bertanya dan mengambil ilmu dari koreksi yang dilakukan oleh beliau. Sekolah juga mengadakan aneka pelatihan guru dengan mengundang pembicara yang kompeten di bidangnya.
3. Mengikuti Pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Kelompok Kerja Guru (KKG) Sesuai Jenjang Sekolah di Tingkat Kota / Kabupaten
Selama mengajar, saya aktif dalam kegiatan MGMP guru bahasa Inggris Madrasah Aliyah tingkat Kota Batam. Meski artinya setiap dua minggu sekali, saya harus menyebrang pulau untuk mendatangi MA lain yang letaknya tersebar di seantero Pulau Batam dan pulau lain di sekitarnya. Disamping bertukar ilmu, kesempatan bersosialisasi diantara sesama guru mapel ini, menjadi pengalaman yang memperkaya kecakapan saya dalam mengajar. Selain itu kami pun memiliki grup perbincangan online yang cukup hangat dan aktif, suatu bentuk keakraban yang terjalin hingga kini.
4. Mengikuti Persatuan PGRI di tingkat Kecamatan
PGRI di tingkat Kecamatan Belakang Padang cukup aktif mengadakan berbagai kegiatan menarik seputar dunia pendidikan. Salah satunya ialah arisan yang diadakan bergilir diantara anggota. Menjalin silahturrahmi sekaligus menjadi ajang tukar pikiran yang menyenangkan.
5. Mengikuti seminar/ pelatihan / sosialisasi / kursus atau workshop
Sesuai penugasan yang diberikan, sebelum pandemi saya berkesempatan mengikuti beberapa kegiatan seminar/ pelatihan / sosialisasi / kursus atau workshop luring. Di era new normal sekarang, sebagian besar kegiatan tersebut dilakukan secara daring.
Sesungguhnya lumrahnya pelatihan daring ini justru membuka peluang belajar yang semakin terbuka lebar. Salah satunya platform yang menawarkan kesempatan belajar dan memperoleh sertifikat sesuai JTM/JP ialah GuruInovatif.id
Peran Guru Inovatif sebagai Platform Belajar dan Sertifikasi Guru
Apa itu GuruInovatif.id?
GuruInovatif.id ialah platform digital terkini yang diinsiasi oleh HAFECS. Peluncurannya dilandasi dengan niat mulia, yaitu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendekatan real yang diterapkan ialah dengan menyebarluaskan metode pengajaran yang dianggap efektif kepada para rekan-rekan guru melalui serangkaian pembelajaran yang dapat diakses mandiri secara daring.
8 Alasan Memilih GuruInovatif.Id sebagai Platform Belajar dan Sertifikasi Guru :
1. Metode Teruji : Teaching Mastery Framework (TMF)
Teaching Mastery Framework (TMF) merupakan suatu bentuk transformasi dalam dunia pendidikan di Indonesia yang selaras dengan nawacita pendidikan Nasional yang dicanangkan oleh Bapak Jokowi.
2. Terpercaya
Dr. (Cand).Zulfikar Alimuddin, B.Eng., MM bersama tim HAFECS dan Global Islamic Boarding School (GIBS) telah mengembangkan metode TMF selama lima tahun oleh di sebuah sekolah berasrama bagi siswa SMP dan SMA dibawah naungan Yayasan Hasnur Center, Kalimantan Selatan
Selanjutnya, sebagai bentuk kepedulian akan dunia pendidikan Indonesia, metode ini telah diperkenalkan melalui serangkaian pelatihan yang dilakukan di seluruh wilayah Nusantara. Tercatat lebih dari 50.000 orang guru yang telah mengikuti pelatihan baik luring (sebelum pandemi) maupun daring. Dapat dipastikan, apa yang mereka implementasikan di satuan ajar masing-masing akan turut meningkatkan mutu pembelajaran di lebih dari 10.000 sekolah dan lebih dari 300 kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
3. Tim Pembimbing Profesional
Guru-guru yang menjadi trainer adalah guru yang telah berpengalaman menerapkan metode TMF secara berkesinambungan. Selain itu ada juga praktisi profesional yang telah memperoleh sertifikat internasional.
4. Pilihan Kelas Sesuai Kebutuhan Guru
A. Online Certification
Kursus daring dimana para peserta akan memperoleh sertifikat setara 32 JP. Materi akan disampaikan dalam format video yang jumlahnya seusai dengan tema yang dibahas. Saat ini tema yang tersedia antara lain Penerapan Pedagogical Content Kowledge (PCK) dan pembahasan soal High Order Thinking Skill (HOTS) di setiap jenjang sekolah.
B. Mini Course
Kursus dalam durasi waktu yang lebih singkat dan mendapatkan sertifikat setara 8 / 16 JP. Tema yang tersedia antara lain Inovasi Pengajarandan Riset : Mengaplikasikan AKM dalam kegiatan Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum.
C. Productivity Course
Dengan mengikuti kursus ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuan dasar dalam dunia literasi digital. Misalnya Cara Membuat Kalender Pembelajaran dengan Canva dan tutrorial beberapa aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar daring.
D. Webminar
Disampaikan melalui aplikasi zoom meeting dengan topik menarik seputar dunia pendidikan. Penting informasi dan menambah wawasan guru. Webminar dalam waktu terdekat ialah sahring session dari seorang guru yang berdomisili di Jepang mengenai bagaimana penerapan belajar jarak jauh di negeri sakura tersebut.
5. Materi Mumpuni dan Mudah Dimengerti
Apabila kita memilih kursus berbayar maka materi dapat diakses selamanya, bahkan apabila materi tersebut diperbarui di masa yang akan datang.
6. Akses Mudah
GuruInovatif.id dapat diakses dengan mudah dari mana saja dan kapan saja, melalui website dari PC / laptop maupun tablet atau ponsel cerdas. Halaman antarmuka dan UX menarik dengan sistem navigasi jelas. Cara mengakses cukup dengan klik di icon atau bagian yang kita tuju.Cara mendaftarnya pun gampang, cukup ikuti langkah-langkah berikut :
Selanjutnya, kita bisa melakukan pembayaran melalui nomor bank yang diinformasikan. Setelah pembayaran dilakukan, dan kita mengunggah bukti pembayaran, kursus yang kita inginkan akan muncul di menu "kursus saya".
7. Biaya Terjangkau8. Bersertifikat Sesuai JP
Sebagaimana yang telah saya ulas diatas, guru yang menerima tunjangan sertifikasi guru, harus memenuhi jumlah JTMnya. Bagaimana jika tidak mencukupi? Misalkan di sekolah kami yang jumlah siswanya sedikit, sehingga hanya ada satu kelas dalam setiap angkatan. Dihitung di atas kertas pun tiga kelas dikalikan dengan 4 JTM (bagi mapel tertentu) maka baru terakumulasi 12 JTM. Untuk itu guru tersebut dapat diserahkan tugas tambahan atau melampirkan setifikat peningkatan kompetensi yang setara dengan JTM (JP).
Sungguhlah GuruInovatif.id merupakan jawaban cerdas yang membawa pilihan angin segar bagi para guru se-Indonesia. Daeri #dirumahSaja para guru memiliki platform belajar dan sertifikasi guru di GuruInovatif.Id dalam genggaman. Sertifikatnya dapat dicetak kemudian dilampirkan saat dibutuhkan.
Bagi saya pribadi, tambahan wawasan ini tidak hanya untuk bisa mendapatkan tunjangan atau memenuhi syarat dalam aplikasi akreditasi sekolah, melainkan sebagai bentuk usaha saya untuk selalu update dengan ilmu baru yang aplikatif.
Contoh nyatanya ialah melalui Mini Course Membuat Kalender Pengajaran Dengan Fitur dan Template di Canva, saya bisa membuat time table dan agenda pribadi agar segala pekerjaan multitasking saya menjadi lebih terjadwal. Selain itu juga dapat saya aplikasikan dalam dunia blogging. Membuat jadwal postingan dan deadline tulisan.
Mari kita bergabung bersama GuruInovatif.id. Platform ini dapat dimanfaatkan juga oleh pegiat atau fasilitator pendidikan / guru les, peneliti di tingkat universitas atau siapa saja yang tertarik mengenai pendidikan di Indonesia. Pada akhirnya seluruh materi yang ada dapat menjadikan kita seseorang yang mutitasking dengan lebih efektif.
❤❤❤❤
Artikel ini diikutsertakan dalam :
Sumber :
- Tangkapan layar hafecs.id dan Guruinovatif.id dan sosial media
- Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
- infografis : PNGtree dan Canva
4 komentar
Untuk menjadi Guru Multitasking, butuh konsistensi dan tekad yang kuat ya mbak, supaya apa yang kita ingin capai bisa terwujud dengan baik.
salut untuk kak nisa yang sempat menjajal sebagai 'guru terbang' di satu daerah agak terpencil di provinsi kepuauan riau...dengan merangkap jabatan non teknis segala.' pastinya penuh tantangan, walaupun tentu b…