Menu Berbuka Praktis : Pindang Meranjat Khas Sumsel
Pindang Meranjat khas Sumsel
Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
Peribahasa yang pas banget menggambarkan sebagian besar kebiasaan kita pada saat memilih menu makanan. Dimana kita tinggal, disitulah lidah kita berafiliasi. Menyesuaikanlah dengan kearifan lokal.
Kalau mendengar nama kota Palembang atau Provinsi Sumatera Selatan kemudian dikaitkan dengan kuliner khas, sebagaian besar akan langsung teringat Mpek-mpek.
Memang penganan satu tersebut sangat banyak penggemarnya. Selain rasanya yang memang enak, tidak semua orang bisa membuatnya hingga berhasil. Mengikuti resep yang dibagikan oleh orang lain pun belum tentu hasilnya sama. Jadilah mpek-mpek kerap diburu dan dicari foodies.
Padahal dari daerah Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya, masih banyak penganan tradisional yang sama enaknya. Teman-teman pembaca, sudah pernah cobain Tekwan, Laksan atau Model? Ketiganya sama-sama berbahan dasar ikan yang dicampur tepung menyerupai bakso, namun proses pengolahan dan cara penyajiannya saja yang sedikit berbeda. Tekwan adonannya lebih lembut dengan kuah bening dan disajikan dengan irisan bengkuang, bunga sedap malam, plus jamur kuping, mihun dan irisan daun bawang. Laksan berkuah santan sedangkan model mirip dengan tekwan kuahnya, namun adonan ikan dipadukan dengan tahu goreng.
Ada lagi Burgo, semacam kwetiau, terbuat dari campuran tepung terigu dan beras yang di dadar lalu diris tipis. Disajikan dengan kuah santan yang diberi ikan gabus yang dihaluskan. Belum lagi Mie Celor, Lakso, Celimpungan yang sama-sama enak.
Dari jajaran kue tradisional, Sumsel juara. Versi kue basah ada Engkak Ketan, Masuba, Bolu Delapan Jam, Srikayo, Bolu Kojo, Talam Gandus, Martabak kentang dan lain-lain. Kue keringnya ada Kue Semprong, Kue Sagu, dan masih banyak lagi.
Tak lupa pula lauk teman makan. Ada banyaaak makanan khas daerah Sumatera Selatan. Yang cukup populer adalah Tempoyak, Malbi dan aneka Pindang. Tempoyak sebagai makanan olahan dari durian yang difermentasikan sebenarnya dapat dijumpai juga dibeberapa daerah lain di Indonesia hingga semenanjung Malaya. Malbi ialah masakan daging yang dimasak dengan proses cukup lama sehingga kurang praktis dimasak di bulan Ramadan. Jadilah andalan saya untuk menu berbuka praktis ialah Pindang.
Pindang khas Sumatera Selatan pun bermacam-macam. Ada yang berbahan dasar ayam dan daging atau tulang, biasa disebut sebagai Pindang Serani. Untuk yang berbahan dasar ikan, ada pindang dengan bumbu diiris saja yang biasa disebut Pindang saja atau Rerancang dan pindang dengan bumbu yang dihaluskan. Dua daerah yang terkenal dengan pindang berbumbu halus ialah Pegagan dan Meranjat, keduanya berada didaerah Ogan Ilir.
Setahu saya Pindang Pegagan lebih cocok dimasak untuk Ikan Gabus sedangkan Pindang Meranjat lebih sering menggunakan bahan Ikan Patin. Bumbu dasarnya nyaris sama, kecuali di Pindang Pegagan tidak perlu ditambahkan kunyit.
Kali ini saya akan menyajikan resep Pindang Meranjat. Berbahan dasar Ikan Patin yang harganya cukup terjangkau di daerah saya. Membuatnya praktis, kita hanya harus menghaluskan sedikit bumbu dan selebihnya cukup di didihkan saja. Agar lebih sehat, bumbu halus tidak perlu ditumis, karena kuahnya kelak akan berminyak juga dari ikannya.
Rasanya dijamin maknyuss, seger untuk berbuka.
Silahkan dicoba ya..
5 komentar
Pindang Meranjat, belum pernah makan pindang ini tapi kalau makan ikan patin yang di rumah makan padang udah pernah tentunya beda jauh kan sama pindang maranjat.