Trik Cuan Berdagang Takjil Saat Ramadan
Hai Assalamu'alaikum
Salah satu alasan saya ga bisa ikut meramaikan challenge menulis blog dari BPN Ramadan beberapa tahun kebelakang antara lain karena saya berjualan saat Ramadan. Iya, berawal dari jualan takjil untuk berbuka puasa, malah keterusan berdagang cemilan dengan merk Payo Payu.
Menurut saya, sebelum memutuskan untuk berjualan, kita harus survey kecil-kecilan :
- Melihat target market dan behaviour pasar, misalnya bisnis yang ada di daerah kampus atau perumahan maka ada perbedaan. Anak kampus cenderung suka makanan berat dengan porsi besar dan harga mahasiswa.
- Pelajari dulu apa jenis makanan-minuman yang sekiranya belum banyak penjual namun diincar saat berbuka. Ikuti juga tren takjil kekinian yang populer di sosial media.
- Harga pasaran makanan-minuman sejenis yang ditawarkan oleh pedagang lainnya.
- Penjual bahan baku yang berkualitas baik dengan harga yang bersaing
Jika belum pernah jualan sebelumnya, lakukan trial dan error resep sampai mendapatkan resep yang pakem. Berikan tester pada keluarga atau kerabat dan tetangga untuk mendapatkan feedback. Pada saat siap untuk dilepas ke khalayak, makanan atau minuman terebut hendaknya telah memiliki mutu yang layak jual. Perhatikan juga daya tahan makanan atau minuman yang kita jual. Kebanyakan ta'jil -apalagi yang berbahan santan- tidak tahan lama.
Mulailah dari berdagang dengan porsi secukupnya terlebih dahulu. Untuk promosi, kita bisa memanfaatkan jaringan sosial media dan dari mulut ke mulut.
Nah, Agar Usaha Jualan Takjil Ramadan Kita Cuan Maksimal :
A. Menyiapkan Modal Usaha
Sebaiknya modal adalah dana tunai yang sudah dimiliki. Sekalipun meminjam, alangkah baiknya tidak berhutang kepada pihak yang memberi bunga seperti pinjol.
Kenapa hal ini penting sekali saya tekankan sejak awal, karena saya telah menyaksikan sendiri beberapa rekan pedagang saya, yang meski omzetnya lumayan tetapi uangnya berputar untuk gali lubang dan tutup lubang pinjaman. Berjualan makanan, apalagi ta'jil yang cenderung cepat basi, memiliki resiko tidak bisa disimpan apabila tidak laku. Otomatis, uang yang tidak berputar akan habis sehingga tidak punya modal untuk membeli bahan baku untuk keesokan harinya.
Total modal Usaha = Modal Investasi + Modal Kerja
1. Modal Investasi
Untuk menghemat, pengadaan barang -barang tersebut, bisa menggunakan apa yang sudah dimiliki terlebih dahulu. Misalnya saya memanfaatkan oven milik uwak yang masih bagus. Kecuali untuk mesin wafel yang menggunakan listrik, saya beli baru.
Ingat, meski meminjam dengan keluarga sekalipun, kita bisa membuat surat perjanjian sederhana yang ditandatangani kedua belah pihak. Tujuannya untuk alat bukti bagi kedua belah pihak, terutama seandainya ada pihak yang mangkir. Tuangkan poin-poin penting misalnya kapan maksimal waktu pengembalian dan apa konsekuensinya.
2. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk operasional usaha. Dalam usaha berdagang tak'jil meliputi modal bahan baku, tenaga kerja, pembayaran biaya bahan bakar untuk memasak, listrik dan air, biaya transportasi dan aneka biaya tak terduga lainnya.
Contoh sederhana menyiapkan modal usaha :
Total modal usaha untuk membuat satu resep wafel adalah Rp 30.000,-. Dari resep tersebut bisa menghasilkan 5 porsi wafel.
Jadi, seandainya target kita adalah menjual 30 porsi perhari, maka kita harus mampu menyiapkan modal sebesar Rp 180.000,-
Hitung dengan benar modal bahan baku dan modal investasi peralatan kerja (termasuk harapan masa pakainya, kapan harus membeli yang baru).
Saya beri contoh sederhana :
Mesin wafel seharga Rp 800.000,- dengan masa garansi satu tahun dan masa pakai dua tahun (kurang lebih 740 hari). Jadi dalam pemakaian sehari-hari kita harus menyisihkan penyusutan barang sekitar Rp 1.100,- sehingga saat waktunya membeli baru kita masih memiliki uangnya.
Selain modal biaya, perlu diperhatikan juga tenaga kerja. Apabila dirasa skala masih bisa dikerjakan sekeluarga, belum perlu merekrut pegawai, sehingga bisa menekan komponen modal.
Meski anggota keluarga sendiri, tentukan bagian dan tanggung jawab yang akan diselesaikan sebelum lapak dibuka setiap harinya. Misalnya siapa yang bertanggung jawab menyediakan bahan baku dan siapa yang harus memasarkan.
Saya saat itu dibantu oleh si sulung yang memang senang memasak. Kadang Ia juga membantu menemani saya melayani pelanggan, mengambilkan uang kembalian membantunya memahami konsep matematika dan nilai uang.
Baca juga : 7 Manfaat Masak Bareng Anak
B. Pilih Lokasi Berjualan Yang Strategis
Pedagang takjil dadakan adalah usaha yang memiliki banyak pesaing. Especially in this economy, everyone try to get side hustle. Jadi, langkah pertama adalah menemukan lokasi yang strategis.
Saya berjualan di depan rumah sendiri yang terletak di jalan utama ibukota Kabupaten. Lokasi sepanjang jalan ini, setiap tahun sudah langganan menjadi pusat jualan takjil di kota tempat tinggal saya saat itu. Nah, saya baru menyadari bahwa pedagang lain yang hendak ikut berjualan sudah mulai survey lokasi dan meminta izin kepada para pemilik ruko sejak beberapa bulan sebelum Ramadan.
Seandainya ikut bazzar Ramadan pun, pastikan lekas mendaftar ke pihak panitia. Karena posisi pendaftaran juga menentukan lokasi booth kita. Apabila booth tidak disiapkan, kita harus punya waktu untuk mempersiapkan sarana berjualan. Misalnya seperangkat meja lengkap dengan pelindung berupa payung atau tenda lipat.
Ohya, di musim penghujan begini, perhatikan pula apakah lokasi rawan terkena banjir atau minimal curah hujan. Untuk berjaga-jaga sebaiknya sediakan plastik bening tebal, jadi kalau hujan turun bisa dipakai sebagai tambahan pelindung jualan kita.
C. Berikan Pelayanan yang Optimal
Layani pembeli dengan ramah dan cepat. Desakan waktu sebelum berbuka membuat pembeli di bulan Ramadan memiliki karakter terburu-buru. Memang, kalau awalnya belum terbiasa, bisa ikut stress dan terbawa panik. Sebaiknya kita harus tetap calm dan setelah beberapa hari menguasai ritme jualan, InshaAllah bisa terkendali.
Kemasan yang menarik juga menjadi nilai plus. Jika tidak sempat membuat kemasan yang di kustomisasi, setidaknya bisa membuat cap dengan logo kita atau pesan sticker ucapan terimakasih di e-commerce langganan.
Termasuk menjaga kebersihan selama proses persiapan, memasak, mengemas hingga menyerahkan kepada pelanggan. Penting untuk menghindari kontaminasi. Di zaman sosial media begini, apabila ada masalah dalam makanan atau minuman yang kita jual, akan lekas viral secara negatif. Tentunya ini akan membawa dampak yang burik.
D. Buat Pembukuan Sederhana
Pembukuan Sederhana wajib dibuat untuk mengetahuinya pergerakan aliran dana. Jangan sampai, dagangan habis tetapi rasanya boncos.
Minimal ada tiga hal penting yang harus dikuasai, yaitu
1. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Menentukan Harga Jual
Harga pokok penjualan diperoleh dari seluruh total biaya yang diperlukan per resep dibagi dengan jumlah porsi. Gampangnya, hitung modal bahan baku + biaya listrik, bahan bakar memasak, air, transportasi membeli bahan + biaya kemasan + tenaga kerja.
Contoh untuk wafel, per resep butuh modal Rp 30.000,- dan mendapatkan 5 porsi wafel, jadi HPP-nya adalah Rp 6.000,-.
Barulah kita menentukan harga jual. Komponen yang harus diperhitungkan antara lain ialah berapa margin keuntungan yang akan kita ambil, berapa gaji untuk diri sendiri, biaya penyusutan peralatan dan harga pasaran dari pesaing di sekitar kita. Misalnya untuk wafel :
- Saya biasanya akan mengambil keuntungan 1/3 x HPP (sesuai sunah Rasulullah) menjual perporsi Rp 2.000,-
- Gaji untuk diri sendiri Rp 1.000,-
- Biaya penyusutan alat dan lain-lain Rp 1.000,-
Setelah dihitung, wafel per porsi harganya adalah Rp 10.000,-
2. Perhitungan Keuntungan Usaha (Laba)
3. Format pembukuan usaha
Pastikan kita dengan cermat mencatat segala transaksi keuangan agar tidak tercampur dengan manajemen keuangan keluarga. Pengeluaran dan pemasukan bisa dicatat terpisah secara manual di buku tulis atau buku khusus pembukuan. Biasanya sudah ada neraca dengan kolom debet dan kredit. Atau memanfaatkan teknologi dengan menggunakan aplikasi pembukuan, versi berbayar lebih lengkap fasilitasnya, misal ada laporan laba rugi dan perubahan modal.
Saya akui, saya tidak terlalu pandai dalam mata pelajaran akutansi sejak zaman sekolah menengah atas dulu. Untunglah suami lulusan Ekonomi, jadi saya sempat belajar ulang demi mengisi pembukuan sederhana kami, versi ringkasnya ada empat pembukuan yang harus disiapkan : Laporan Arus Kas, Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal dan Neraca.
a. Rumus gampang
Aktiva = Utang + Modal
Aktiva : kekayaan baik berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang. Bisa juga berwujud bukan benda.
Utang : kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima
Modal : uang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang.
b. Langkah Menyusun Neraca
- Daftarkan modal uang kita punya termasuk aset apa saja yang kita beli / miliki.
- Catat setiap transaksi dalam jurnal keuangan dalam masing-masing kolom. Contoh kolom kas, piutang, barang persediaan, utang dan modal
- Bila ada penjualan, modal akan bertambah, catat sebagai penjualan. Bila kita mengeluarkan uang artinya modal berkurang dan dicatat sebagai biaya.
- Selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya akan menjadi laba. Angka ini akan menambah modal, semetara jika rugi maka akan mengurangi modal yang ajan dicatat pada laporan perubahan modal.
- Nilai modal yang baru akan dipindahkan dalam neraca
Tapi karena menurut saya berjualan takjil adalah usaha yang bersifat temporer, satu bulan saja, yang paling penting ialah Laporan Arus Kas (Cash Flow). Mencatatkan segala pemasukan dan pengeluaran harian dengan tujuan langsung bisa melihat berapa saldo harian yang dimiliki.
Simulasi sederhana :
Tanggal | Keterangan | Nomor Resi/ Nota | Debet | Kredit | Saldo |
---|---|---|---|---|---|
1 Maret 2025 | Belanja bahan baku | - | Rp 200.000,- | - | -Rp 200.000,- |
Penjualan Wafel 30 porsi | - | - | Rp 300.000,- | Rp 100.000,- | |
Penjualan Donat 10 porsi | - | - | Rp 50.000,- | Rp 150.000,- | |
Bayar Tagihan Air PAM bulan Maret | xxxxxx | Rp 30.000,- | - | Rp 120.000- | |
2 Maret 2025 | Penjualan Wafel 32 porsi | - | - | Rp 320.000,- | Rp 440.000,- |
Penjualan Donat 10 porsi | - | - | Rp 50.000,- | Rp 390.000,- | |
Bayar retribusi sampah bulan Maret | xxxxxx | Rp 20.000,- | - | Rp 370.000,- |
Berikan Nilai Tambah
Beberapa ide sederhana namun cukup efektif, diantaranya :
- Kita bisa mulai memperhatikan para pembeli yang datang berulangkali. Cobalah ingat menu kesukaan mereka dan berikan satu porsi ekstra sebagai bonus loyalitas.
- Bersedia menerima pesanan via chat atau telefon. Sehingga pembeli tidak perlu antri dan datang hanya untuk pick up saja. Atau bila memang berencana berjualan dalam jangka panjang, sekalian saja daftarkan sebagai mitra di aplikasi ojek online
- Bila ada tenaga ekstra, kita juga bisa melayani jasa antar untuk pesanan sebelum satu jam masa berbuka.
Last but not least, tetap jaga kesehatan. Jangan sampai karena keasyikan berdagang kita melupakan kewajiban utama kita yaitu beribadah. Mungkin awalnya kita menduga puasa yang dijalani akan bertambah berat karena berjibaku dengan makanan atau uap panas saat memasak, namun setelah dijalani dengan niat yang kuat, semua akan baik-baik saja.
Posting Komentar