Recap dan Review The Divorce Insurance Episode 4
Recap The Divorce Insurance Episode 4
Mengulang kembali Han Deul dan Ki Joon yang berlari meninggalkan Limosin yang terjebak dan menimbulkan kemacetan. Perginya Ki Joon secara terburu-buru, meninggalkan Han Deul di trotoar, beruntung seorang senior di kantornya yang lama mengajaknya makan siang bersama.
"Pasti ada alasan yang bagus jika wanita yang manis dan pemalu sepertimu sampai bercerai. Menurutku sayang sekali bila orang lain menyepelekan mu."
"Bercerai adalah hal terbaik yang kulakukan akhir-akhir ini" jawab Han Deul mantap
Sang Sunbae menanyakan kabar Han Deul dan dengan bersemangat Ia menceritakan pekerjaannya yang dianggap seru. Ternyata Sunbae juga sudah mendengar Tim Han Deul akan meluncurkan Asuransi Perceraian pertama di Korsel serta mendoakan kesuksesannya karena tahu pasti kecerdasan Han Deul sebagai seorang ahli penilai resiko.
Di saat yang bersamaan, Ki Joon mengunjungi Museum Sejarah Korea. Pertemuannya dengan Un-Hyeong sangat emosional. Ki Joon berterus terang, Ia tak ingin kehilangan Abang iparnya ini akibat larut dalam penyesalan dan hidup lebih baik demi kakak perempuannya yang telah tiada.
Ki Joon meminta Abang iparnya mengurus diri dan rumah (sesuatu yang Ki Joon bantu selama ini) bahkan mengambil Asuransi Perceraian agar mau menjalani hubungan baru.
Setelahnya Ki Joon menangis pilu hingga berlutut di jalan. Sehelai daun berwarna kemerahan jatuh melayang, mengingatkannya pada momen ketika kakak perempuannya pergi.
Di sisi lain kota, Jeon Man yang sedang mencuci sepatunya di laundry koin terpukau saat melihat kehadiran Na Rae. Tetapi dia terlambat menghentikan Na Rae mencuci boneka beruang berukuran jumbonya.
Sayang sekali, boneka langsung meledak dan menurut peringatan dari pihak laundry, hal ini bisa menyebabkan kerusakan mesin. Jeon Man langsung ingin pulang, Na Rae dengan sigap menahan lengannya sambil memberikan pandangan paling imut. Hoahaha. Semakin Jeon Man semangat menggeleng, semakin semangat pula Na Rae mengangguk🤣.
Ujung-ujungnya, Jeon Man yang membereskan semuanya, termasuk memberi pesan bahwa sisa material boneka bukan bahan daur ulang jadi harus dimasukan ke plastik yang mudah terbakar. Na Rae jadi penasaran dengan panci yang tertutup yang dibawa Jeon Man ke laundry.
Han Deul sedang merajut sweater merahnya. Ia teringat bahwa tadi ketika sedang membersihkan rumah, tiba-tiba Ia ingin berjalan-jalan. Ia lalu menelfon Ah Young, sayang sekali Ah Young sedang pergi bersama seorang pria yang menjadi pasangan kencan butanya.
Di depan kompleks perumahan, Han Deul berjumpa dengan Ki Joon yang berlari kencang. Tanpa menghiraukan orang di sekelilingnya, Ki Joon jatuh pingsan. Setelah Han Deul memberikan air minum dalam botol, Ki Joon tersadar dan ingin ikut Han Deul pergi. Han Deul yang sebenarnya tak punya tujuan pasti akhirnya membawa mereka ke Cafe. Han Deul lanjut merajut, sementara Ki Joon tertidur.
Ki Joon takjub akan banyaknya menu yang di pesan Han Deul, padahal Han Deul melakukannya sebagai kompensasi karena Ki Joon numpang tidur. Han Deul menceritakan alasannya suka merajut, karena rasanya kekhawatirannya menghilang. Ki Joon minta diajarkan merajut juga, karena Ia ingin menyelesaikan rajutan kakaknya.
Sepulangnya dari cafe, mereka ke supermarket. Nahas, mantan suami Han Deul berada di tempat yang sama. Setelah sempat melecehkan Han Deul dengan kata-kata kasar dan menabraknya dengan trolley, Han Deul balas meneriakinya dengan sekuat tenaga. Semua orang menoleh ke arah mereka, saat sang mantan ingin kembali menyerang, Ki Joon datang dan menghadang dengan trolley-nya. Akhirnya sang mantan menyingkir dan Han Deul berterimakasih karena Ki Joon memberinya keberanian untuk melawan.
Pasangan kencan buta Ah Young sangat tertarik padanya dan berusaha jujur bahwa aslinya Ia adalah seorang penari alih-aluh direktur perencanaan perusahaan konstruksi sebagaimana yang dituliskan di CV-nya. Ah Young nyaris tergoda dan ikut menari, sayang akal sehat membuatnya justru kabur dari lokasi. Hoahaha
Jeon Man mengajak Na Rae ke restoran Sundae favoritnya. Ternyata alasannya membawa panci sendiri adalah untuk mengurangi sampah plastik. Menariknya, mereka sama-sama menyadari mereka punya obsesi aneh suka meninjau secara teliti data statistik. Terbukti mereka sama-sama tahu jumlah sampah rata-rata yang dihasilkan per orang salam setahun di Korsel yaitu 102 Kg. Hohahaa
Tanpa sempat berlama-lama saling mengagumi, terdengar suara berisik dari belakang. Sesosok pria lari ke arah depan kemudian mengambil sejumlah uang dari mesin kasir. Na Rae berinisiatif pembantu Ibu pemilik resto untuk memakai perban sambil mempertanyakan mengapa Ia tetap bertahan dengan suaminya yang seperti itu. Sementara Jeon Man tampak lebih sensitif dan langsung menyodorkan pendaftar polis asuransi perceraian.
"Kami tidak menganjurkan anda untuk bercerai lanjut dengan tetapi asuransi ini menawarkan serangkaian program konseling pasangan". Sehingga bila ia dan suami ingin mencoba memperbaiki hubungan sebaiknya mereka melakukannya terlebih dahulu, saran Jeon Man yang tampak disetujui Na Rae.
Lagi-lagi, sebenarnya Jeon Man langsung ingin pulang tetapi Na Rae bersikeras untuk mengikutinya untuk sekalian minta makan Sundae di rumahnya. Akhirnya Na Rae bener-bener diajak ke rumah Jeon Man yang tampilannya sungguh minimalis. Banyak hal lucu terjadi, misalnya Na Rae terpaksa harus duduk di kursi mancing karena memang Jeon Man hanya punya satu kursi makan. Hoahaha.
Begitupun dengan mangkok dan gelas yang ditawarkan Jeon Man ukurannya lebih kecil daripada gelas miliki sendiri karena yah lagi-lagi dia punya satu gelas yang berukuran normal.
Tak ditanyakan oleh Na Rae apa alasannya beralasan mantan istri yang dulu sangat menyukai membeli barang dan printilan lainnya. Padahal Ia sendiri merasa ingin memiliki ruang untuk dirinya sendiri. Ajaibnya namanya justru merasa hal tersebut sangat relevan dan flashback ke masa lalunya menunjukkan bahwa itulah sumber permasalahan utama antara dirinya dan Ki Joon ketika menikah dulu. Meski pindah ke rumah Ki Joon, Na Rae masih mempertahankan rumah yang dimilikinya sendiri serta mengajak teman prianya yang datang dari luar negeri untuk bertamu ke rumahnya tersebut.
Na Rae pun takjub dengan keanehan Jeon Man yang menyimpan seonggok batu sebagai hiasan. Tapi lagi-lagi tidak bisa memaklumi alasan Jeon Man lebih memilih batu tersebut dibandingkan hewan peliharaan karena batu tersebut tidak akan protes bila lawakan Jeon Man tidak lucu. Saking terkesannya, sebelum pulang Na Rae Masih sempat bilang "Lain kali, Aku akan datang dengan membawa kursi sendiri." Jeon Ma yang masih syok mendengar kata-kata Na Rae tersebut, lebih syok lagi ketika pulang ke rumah dan menemukan bahwa Na Rae sengaja meninggalkan boneka panda raksasanya yang sudah tak berbentuk itu Hoahahaha.
CEO segera menginstruksikan sesosok misterius untuk menggunakan komputer Tim Khusus. Wah, firasat saya langsung ga enak nih.
Sebagai tindak lanjut, keesokan harinya Tim Khusus kembali meeting. Na Rae sempat-sempatnya mengkonfrontasi Han Deul mengenai kebersamaannya dengan Ki Joon dan menanyakan apakah notifikasi aplikasi ovulasi itu tentang jadwal Han Deul. Han Deul menjawab lugas, itu bukan jadwalnya dan jelas itupun bukan jadwal Na Rae.
Han Deul dan Ki Joon mendatangi ahli fisiognami untuk menerawang foto para pasangan calon pemegang polis asuransi perceraian, siapa saja yang kemungkinan akan bercerai. Karena tidak dapat menemukan kertas maka Ki Joon dan Han Deul menjadi sukarelawan/wati untuk menggambarkan lima karakter utama di wajah.
Ketua tim Na mengusulkan pada Ah Young untuk mencari pendekatan yang lebih disukai oleh anak muda sementara dia sendiri pergi ke tempat teman lamanya untuk bekerja sama. Sang teman memiliki agen perjalanan yang akan digunakan sebagai tempat liburan yang dituju bagi pasangan yang mendaftar Asuransi Perceraian.
Sayang, momen manis antara Ki Joon Dan Han Deul saling menghapus bekas coretan di wajah mereka, dihentikan telfon yang men mengabarkan bahwa Asuransi Perceraian melanggar peraturan asuransi Korea.
Review
Yeay, akhirnya saya secara resmi menyukai The Divorce Insurance ini. Ya, meski temanya tentang perceraian, bagai sisi mata uang, fokus lainnya ialah tentang pernikahan. Seperti yang sudah saya sadari sejak awal, banyak banget insight menarik tentang pernikahan yang bisa kita pelajari.
Ada calon pasangan baru yaitu Ah Young dan Park Woong Shik (Yoo Hyeon So) yang karakternya mewakili gen Z : mandiri, to the point, menyukai seni dan kreatif serta terlihat green flag. Bisakah Ah Young mengubah sudut pandangnya tentang tak ingin menikah setelah mereka sering bersama?
Favorit saya tetap pasangan Jeon Man dan Na Rae. Pernah kan nonton K-drama yang rasanya 2nd couplenya begitu dipaksakan untuk berhubungan? Nah, ini benar-benar kita diajak memahami, mengapa mereka berdua bisa punya koneksi yang baik. Mereka selalu bisa menjadi diri mereka sendiri saat bersama dan selalu ada momen lucunya.
Ada misteri baru ketika komputer Tim Khusus digunakan diam-diam oleh sesosok misterius dan kehadiran senior Han Deul yang memberikan reaksi wajah yang aneh ketika membahas mengenai Asuransi Perceraian
Terakhir, bak nasihat dari ahli fisiognami, yang paling penting dari seseorang adalah hatinya. Jadi bukan tak mungkin penampilan dan nasib bisa diubah dari hati seseorang.
Posting Komentar