Recap dan Review The Divorce Insurance Episode 7

Recap The Divorce Insurance Episode 7

Kita kembali ke adegan Ki Joon mengajak Han Deul tinggal di rumahnya, terungkap teryata yang dimaksud adalah bertukar rumah. Pada awalnya Han Deul tampak ragu dan khawatir, namun Ki Joon berargumen bahwa secara ekonomi toh ukuran dan nilai unit properti mereka hampir sama dan mereka hanya bertukar tempat tinggal sampai salah seorang menjualnya. Hal yang lebih mendasar, mereka masing-masing telah merasa kurang nyaman dan sebenarnya ingin segera pindah dari rumah yang memiliki banyak kenangan buruk tersebut.

Akhirnya Han Deul pun setuju, meski awalnya sangat canggung. Di malam pertama Ki Joon menelponnya dan memberi tahu Han Deul untuk memanfaatkan isi pantry, Han Deul merasa tidak enak karena di rumahnya tidak ada apa-apa. Ki Joon menenangkannya dengan berkata Ia bisa memesan layanan antar. 

Ki Joon telah memeriksa keadaan rumah Han Deul dan menandai apa yang harus diperbaiki, terutama karena ruangan terasa sangat kosong. Menjelang tidur, Ia sangat gelisah dan baru menyadari bahwa pengisi daya ponselnya tertinggal di mobil dan jam tangan nya pun masih di rumahnya. Ketika hendak turun, tak sengaja, berpapasan di lift dengan Han Deul yang berinisiatif mengantarkan bantal (karena saking kosongnya, tidak ada kasur hanya sofa bed). Ki Joon menyarankan Han Deul untuk mengambil barang-barang yang diperlukannya di rumahnya sendiri. Sebaliknya, diam-diam dia juga kembali ke rumahnya dan mengambil jam tangan. Han Deul yang terkejut melihat Ki Joon ada dalam ruangan secara refleks memukuli Ki Joon dengan tas belanjaannya. Sejujurnya, ini adalah satu placement produk yang terasa sangat natural bagi saya. Berhasil mengelaborasinya pentingnya jam sekaligus meningkatkan keintiman OTP.

Chatingan tengah malam mereka masih menunjukkan formalitas dan keragu-raguan. Sebelum tidur, Ki Joon lagi-lagi mengobservasi rumah Han Deul dan menganalogikan bekas di lantai dan dinding dengan meteorit yang menghantam Bumi (dan Bulan), meskipun telah jutaan tahun berlalu, masih nampak bekasnya yang mendalam hingga kini.

Di sisi lain kota, Jeon Man yang sedang menyiapkan makan malam dari Restauran Sundae favoritnya, teringat saat makan bareng dengan Na Rae di rumahnya. 

Keesokan paginya, Han Deul dikejutkan dengan alarm Ki Joon yang super kuat. Deringan Bel di pintu membuatnya langsung membukakannya, tanpa teringat rambutnya yang masih acak-acakan. Ki Joon hanya tertawa dan menyerahkan pemanggang roti milik Han Deul, yang dipakainya untuk membuat sandwich. Setelah sarapan di mobil bersama, mereka pun berangkat menuju kantor dengan mobil Ki Joon.

Keakraban mereka di kejutkan dengan Na rae yang lagi-lagi langsung menanyai mereka di depan lift "Apa hubungan kalian berdua?"

Ki Joon dan Han Deul kompak tutup mulut dan hanya Ki Joon yang mengucap permisi untuk naik lift duluan bareng Han Deul.

Menariknya, Na Rae sambil membelakangi, bisa langsung bertanya "Datang bersama artinya lebih dari sekedar teman, kan? Bagaimana menurutmu Pak Ahn?"

"Pasti Nona Kang menumpang mobil Ki Joon" sahut Jeon Man sambil menekan tombol lift.

"Bagaimana Kau tahu ini Aku?" tanya Jeon Man penasaran

"Aku mengingat wangimu" Na Rae sempat tersipu.

*Jeon Man salting brutal*

"Tahukah Kau, Kau manis sekali saat ini" goda Na Rae lagi

"Katanya, manis saja sudah cukup" Jeon Man menjawab dengan wajah penuh kalkulasi.

Selanjutnya mereka naik lift bersama dan bagi Ki Joon - Han Deul dan Jeon Man - Na Rae perjalanan lift yang singkat sebenarnya membawa makna lebih bagi hubungan personal mereka.

Keluar dari lift Ki Joon mengajak Han Deul berbicara empat mata, Ki Joon minta maaf karena membuat Han Deul merasa canggung. Ki Joon menanyakan kepada Han Deul apakah perlu membahas status mereka. "Kalau pertanyaan terbuka terlalu sulit, maka gunakan skala 1 sampai 5." lanjut Ki Joon

"Tolong jawab dengan lebih atau kurang atau lebih yang menggambarkan hubungan kita"

1. Tetangga? lebih

2. Rekan Sekerja? lebih

3. Teman? lebih

4. ..... ? kurang 

Ada diantara tiga dan empat namun tak tahu apa yang tepat karena mereka selalu menghindar membahasnya. Ide Ki Joon mengusulkan meyebutnya status samar alias HTS  deh ya.. Han Deul jug setuju karena dirinya juga merasakan hal yang sama. 

Jeritan ketua tim Na menegaskan krisis baru yang mereka alami. Ada salah satu klien bu Woo Seon Hee (Cha Mi Kyung) mengajukan perceraian. Tim langsung kelabakan memeriksa dan merasa aneh, nama tersebut tidak termasuk sepuluh pendaftar pertama ataupun kelompok yang beresiko tinggi. Meskipun baru mendaftar dan belum melewati rentang masa tunggu 90 hari sebelum bisa mengajukan klaim Asuransi, apabila beliau berpisah, melanggar syarat dari petinggi Asuransi Plus General bahwa ketigapuluh pasangan dalam tahap uji coba tidak boleh bercerai dalam jangka waktu enam bulan pertama.

Bergegas, Ki Joon, Jeon Man, Han Deul dan Ah Young menuju ke pengadilan untuk mencegah pasangan tersebut menandatangani surat cerai. Malangnya hal itu telah terjadi. Suami dan istri yang berusia lewat dari tujuh puluh tahun nampak menuruni tangga gedung pengadilan sambil bertengkar.

Dengan langkah gontai mereka kembali ke Kantor dan diceramahi Ketua Tim Na. Beruntung, Bu Jeon masih optimis, dalam tempo empat minggu sebelum surat cerai itu disahkan, mereka harus berupaya mengubah pikiran pasangan tersebut.

Rapat digelar untuk bertukar pikiran dan mengumpulkan ide-ide. Han Deul yang peka menyadari walaupun mengajukan surat cerai bersama, keduanya masih saling bertengkar dan perhatian layaknya suami istri.

Betapa terkejutnya saat sedang seru membahas alasan mereka berniat bercerai dan dari mana pasangan tersebut bisa tahu tentang Asuransi Perceraian, ternyata ada penyusup. Nam Chang Hee (Nam Chang Hie) Segera diperkenalkan ketua tim Na sebagai junior yang dimintanya menawarkan dua slot Asuransi Perceraian yang tersisa agar genap 30 polis. Ia adalah seorang agen asuransi di Ssangmun-dong yang mendaftarkan Bu Seon Hee. Sebenarnya, sejak awal Ia sudah tahu Bu Seon Hee beresiko besar untuk bercerai karena suaminya Pak Park Young Kyu (Park Young Kyu, yang anehnya juga adalah dewa asuransi yang memberikan Ki Joon nasehat di dalam mimpi di episode pertama) sangat marah akibat dirinya jadi korban penipuan cyber. 

Akhirnya disepakati, Han Deul dan Ah Young akan menemui Bu Seon Hee sedangkan Ki Joon, Jeon Man dan ketua Tim Na akan menyamar sebagai pasien yang akan mengunjungi praktek Pak Young Kyu yang seorang dokter herbal. Mereka terpaksa menyamar karena jika suaminya tahu istrinya mengambil polis Asuransi Perceraian maka suaminya akan bertambah marah akibat mengira istrinya di tipu lagi.

Ada banyak adegan komikal saat Ketua Tim Na diperiksa oleh dr. Park. Hebatnya, diagnosanya sama dengan alasan yang dibuat Ki Joon -Ketua Tim Na benar-benar memiliki masalah amarah yang terpendam dan harus di akupunktur. Lucunya lagi, Ketua Tim Na yang berusaha merasionalisasikan alasan penyakitnya sebagai akibat perceraian, malah dibalikkan semua argumennya oleh dr. Park yang meninggalkan ruang praktek setelah menerima telepon dari sesosok misterius. Ki Joon dan Jeon Man yang masih antri di ruang tunggu buru-buru menerima instruksi dari ketua Tim Na untuk membuntuti dr.Park. Beliau bertemu dengan seorang wanita di pasar loak. Kocaknya, misi membuntuti gagal gara-gara jeon Man malah sempat-sempatnya membeli sebuah walkman.

Ah Young dan Han Deul menjadi saksi kebaikan hati Bu Seon Hee kala membuntutinya ke salon kecantikan. Mereka mengikuti Bu Seon Hee  ke rumah dengan dalih dari pihak Asuransi Plus General datang untuk menjelaskan masa tunggu 90 hari sebelum perlindungan aktif. Mereka membujuk bu Seon Hee mengikuti langkah dukungan berupa terapi pasangan atau kegiatan seperti belajar menari. Beliau tetap bersikeras bercerai walaupun harus menunggu 90 hari lagi demi mendapatkan manfaat perlindungan. Sebelum pulang, Han Deul menyerahkan kartu namanya dan berpesan agar Bu Seon Hee menghubunginya kapan saja bila diperlukan.

Di bagain lain kota, Asuransi Best General berupaya mempercepat peluncuran Asuransi Perceraian mereka. Ada satu point yang menarik kala Sunbae Han Deul mengatakan bahwa mereka akan meminta bantuan untuk memperoleh data eksternal sebagai bahan menganalisa faktor resiko Asuransi Perceraian.

Kembali dengan Tim Khusus Asuransi Plus General, rapat lanjutan di gelar, Han Deul meyakinkan tim bahwa Bu Seon Hee nampak masih memperhatikan suaminya sementara menurut Knetua Tim Na, suaminya memiliki ide yang positif mengenai perceraian.

Tim sudah hampir putus asa ketika Ki Joon menyadari ada celah hukum yang bisa mereka manfaatkan. Bila dr. Park terbukti berselingkuh maka sejak awal mereka melanggar poin yang terdapat dalam pasal dua yang berbunyi : tertanggung haruslah lelaki atau wanita yang berusia di usia 18 sampai 80 tahun yang sedang tidak berselingkuh. 

Terjadi perpecahan pendapat diantara tim, Jeon Man segan harus mencari-cari kesalahan orang lain. Han Deul apalagi, Ia merasa kasihan pada Bu Seon Hee yang sedang bersedih karena harus bercerai malah gagal mengklaim Asuransi Perceraiannya. Seolah jatuh malah tertimpa tangga. Ki Joon mempertanyakan pendapatnya, jika merasa kasihan dengan Bu Seon Hee maka produk ini harus diluncurkan secara resmi agar lebih banyak orang yang berada di posisi sepertinya mendapatkan manfaat perlindungan asuransi.

Malamnya Bu Seon Hee yang habis berbelanja nampak sedih kala menyaksikan suaminya diam-diam pergi dengan mobil. Celakanya ada tetangganya yang keceplosan memberi tahu bahwa suaminya beberapa hari yang lalu membeli selimut kualitas impor dari Italia. 

Jeon Man membeli kursi makan yang baru dan mengirimkan fotonya dengan boneka beruang putih yang ditinggalkan Na rae di rumahnya. Sialnya, dia salah kirim langung ke Na Rae alih-alih Ki Joon. Na Rae merespon dengan kata "Manis". Saking groginya, Jeon Man mencoba mencekik dirinya sendiri, tiba-tiba Na Rae membalas dengan foto gelas dan sebotol Wine. Setelah Jeon Man dan Na Rae nampak meninggalkan rumah masing-masing.

Ki Joon dan Han Deul saling diam dalam perjalanan pulang. Malamnya Ki Joon mengunjungi Han Deul untuk meminta maaf. Ki Joon merasa Han Deul kecewa padanya ketika mereka memperdebatkan kasus Bu Seon Hee di ruang rapat. Sementara dari sudut pandang Han Deul, Ia tak kecewa, lebih karena Ia merasa baru kali ini melihat sisi Ki Joon yang ini. Ki Joon menjelaskan hal terbaik yang bisa dipikirkannya untuk menyelesaikan misi meskipun pasangan tersebut bercerai adalah menganulirnya dengan alasan mereka yang melanggar ketentuan. Ki Joon teringat Jeon Man yang tak mau memanggilnya aktuaris karena Ki Joon pandai merasionalisasikan dirinya sendiri untuk menemukan celah dan menghindari sesuatu. 

Tiba-tiba Ki Joon berdiri sambil berkata, "Aku tak bisa berada di zona abu-abu terus menerus" kemudian mendekat ke Han Deul kemudian berusaha menciumya

omo omo omo!

Review 

Menurut saya adegan antara Jeon Man dan Na Rae serta Ki Joon dan Han Deul adalah perbandingan langsung dengan hubungan mereka. Adegan antara Han Deul dan Ki Joon yang berdiri bersisian dan sesekali berpandangan di dalam lift yang tidak terlalu ramai, orang-orang disekitar mereka yang datang dan pergi tapi secara blurry tanpa meninggalkan kesan mendalam benar-benar mencerminkan perasaan mereka sendiri. Han Deul yang baru saja lepas dari pernikahannya adegan suaminya yang abusif dan Ki Joon yang telah mengalami perceraian beberapa kali, tidak terlalu ambil pusing dengan hal-hal lain yang ada di sekitar mereka. Saat ini bagi mereka adalah saat untuk fokus dengan diri sendiri dan orang yang ada di samping mereka saat itu namun mereka masing-masing masih ragu-ragu dengan perasaan terhadap satu sama lainnya. 

Setelah nonton banyak K-drama akhirnya saya bisa memahami bahwa secara umum memang K-drama itu terbagi menjadi dua. Meski genrenya beda-beda ada satu point yang benar-benar jadikan fokus.

K-drama yang serius misalnya bergenre crime atau fokus pada profesi tertentu biasanya romance-nya hanya tipis-tipis. Disisi lain, drama yang ditampilkan sebagai romantic comedy pada umumnya memiliki porsi romance (plus comedy) yang lebih besar daripada hal-hal lain misalnya pekerjaan para pemeran utama. Kegentingan yang timbul di tempat kerja pun biasanya tidak sampai membuat kita para penonton ikut khawatir karena yang ingin kita ketahui hanyalah apakah antara OTP berjodoh atau tidak. Kelebihan The Divorce Insurance, mau bagaimanapun absurdnya adalah kedua dunia (pekerjaan dan percintaan ) diberi porsi yang sama. Bisa dilihat dari episode tujuh ini, dimana paruh awal menceritakan percintaan sisa waktu yang hampir sama persis digunakan untuk serius membahas perkembangan Asuransi Perceraian.

Satu lagi yang saya suka (sekaligus bikin sebel juga sih Hoahaha), The Divorce Insurance selalu memotong episode pas lagi adegan krusial. Bikin makin penasaran.